Logo

ASPEK PSIKOLOGIS DARI ADANYA INSUFISIENSI VELOFARINGEAL TERHADAP KOMPETENSI DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BICARA

ASPEK PSIKOLOGIS DARI ADANYA INSUFISIENSI VELOFARINGEAL TERHADAP KOMPETENSI DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BICARA

Pendahuluan
    Insufisiensi velofaringeal adalah penutupan yang tidak sempurna dari katup velofaringeal sewaktu berbicara dan ditandai dengan hipernasalitas. Mekanisme velofaringeal berperan dalam mengarahkan aliran udara pada rongga hidung dan mulut. Insufisiensi velofaringeal  ini dapat terjadi secara kongenital atau didapat.
    Sumbing palatum merupakan kelainan kongenital  berupa ketidaknormalan anatomis yang berlangsung sejak dalam kandungan dan bermanifestasi setelah lahir. Malformasi ini dapat mengenai bibir, langit-langi mulut (palatum), atau keduanya. Sumbing palatum berpengaruh terhadap mobilitas katup velofaringeal dan menyebabkan terjadinya insufisiensi velofaringeal.
    Berbagai penelitian yang ada umumnya terfokus hanya pada salah satu aspek bicara, yaitu produksi suara dan sedikit sekali perhatian diberikan pada aspek bicara lainnya seperti perkembangan kemampuan bicara. Kurangnya kemampuan berbicara berhubungan dengan kurangnya kemampuan berbahasa. Output verbal dari articulator yang tidak sempurna akan menghasilkan bunyi bicara yang tidak sempurna pula. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara insufisiensi velofaringeal terhadap kompetensi dan perkembangan kemampuan bicara. Selain hubungan antara kemampuan berbicara dengan berbahasa, faktor psikologis juga berpengaruh terhadap insufisiensi velofaringeal, gangguan dan kompetensi bicara.
    Kemampuan linguistik seseorang pada dasarnya juga dipengaruhi oleh keadaan psikososial. Pada anak dengan sumbing palatum, situasi lingkungan sekitar seperti di rumah sangat berperan dalam kemampuannya berbicara. Faktor psikologis tersebut dapat berperan sebagai faktor penghambat atau pemicu dari kompetensi dan perkembangan kemampuan bicara.

Insufisiensi Velofaringeal dan Gangguan Bicara
    Hubungan antara palatum dan faring selama proses deglutisi berbeda dengan saat berbicara. Selama proses bicara, mekanisme velofaringeal berfungsi sebagai katup yang mengendalikan derajat penutupan antara orofaring dan rogga hidung. Sewaktu velum terelevasi dan mendekat pada dinding faring maka akan terjadi penutupan celah velofaringeal.
    Penutupan celah velofaringeal ini terjadi karena adanya elevasi dari velum dan pergerakan ke medial dari dinding faring. Dalam mekanisme bicara, penutupan celah velofaringeal sangatlah penting. Penutupan ini mencegah resonansi dari rongga hidung, dan memungkinkan udara untuk mengalir melalui bagian oral dari pita suara.
    Berbagai kelainan dapat menyebabkan terjadinya inkompetensi velofaringeal. Hal ini akan mengakibatkan  gangguan bicara. Berbagai literatur menunjukan bahwa insufisiensi velofaringeal berhubungan dengan  2 tipe gangguan bicara, yaitu gangguan artikulasi konsonan dan adanya hipernasalitas. Pada orang dengan insufisiensi velofaringeal, gangguan biasanya terjadi pada bunyi bicara tertentu. Bunyi vokal biasanya tidak mengalami gangguan, namun bunyi ini biasanya mengalami hipernasalitas.
    Selain bunyi vokal, insufisiensi velofaringeal  juga mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi konsonan frikatif dan stop-plosive. Biasanya mereka dapat mengucapkan bunyi konsonan dengan lebih baik bila bunyi konsonan tersebut berdiri sendiri.

Kompetensi dan Perkembangan Kemampuan Bicara
    Kompetensi dan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa dari seseorang dimulai sejak masa kanak-kanak. Peningkatan kemampuan bicara secara bertahap dan penguasaan terhadap kemampuan bicara dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi menunjukan suatu proses maturasi.3
    Bunyi vokal  merupakan bunyi bicara perrtama yang dikuasai oleh anak. Kebanyakan anak dapat  mengucapkan bunyi vokal dengan benar sejak umur 3 – 3,5 tahun. Penguasaan bunyi konsonan memerlukan waktu yang lebih lama. Biasanya penguasaan bunyi konsonan ini setelah usia 8 tahun.
    Kelainan bunyi bicara pada anak berusia 8 tahun atau lebih sangat signifikan sedangkan pada anak usia di bawahnya belum mengindikasikan gangguan artkulasi, karena anak pada usia ini memang belum mempunyai kemampuan untuk memproduksi seluruh bunyi bicara dengan benar.

Aspek Psikologis dari adanya insufisiensi velofaringeal  terhadap kompetensi dan perkembangan kemmpuan bicara
    Kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi tergantung oleh banyak faktor tidak hanya dari struktur  alat bicaranya saja. Keadaan psikologis dan lingkungan sekitarnya  berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan bicara dari anak tersebut. Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hal ini, penelitian menunjukan bahwa berbagai faktor seperti jumlah anggota keluarga, posisi anak tersebut dalam keluarga, dan keadaan sosial ekonomi berhubungan dengan perkembangan kemampuan bicara.
Anak-anak dengan keadaan fisik yang normal dan memiliki kompetensi sesuai dengan usianya mempunyai sikap dan reaksi  yang berbeda dengan anak yang memiliki gangguan fisik seperti insufisiensi velofaringeal. Anak dengan keadaan fisik yang normal akan bertumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat. Keadaan ini bertolak belakang dengan anak yang memiliki insufisiensi velofaringeal. Anak pada kelompok ini cenderung untuk berusaha menggunakan energinya untuk menutupi kekurangannya, mempertahankan diri mereka dari inkompetensinya, dan mempertahankan dirinya terhadap rasa rendah dirinya.
    Inkompetensi yang ada pada anak tersebut akan berpengaruh terhadap sikap dan tingkah laku orang-orang di sekitarnya terutama orang tua. Lingkungan sekitar ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kemampuan bicara anak dengan insufisiensi velofaringeal. Hal ini disebabkan karena anak-anak dengan kelainan ini menyadari akan perbedaan dan kekurangan yang mereka miliki. Sehingga perkembangan kemampuan bicara mereka memerlukan dorongan dan dukungan yang lebih banyak dari orang-orang di sekelilingnya, terutama keluarga. Meskipun mereka tidak dapat menghasilkan bunyi bahasa dengan tepat, tetapi paling tidak orang tua berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pengertian mengenai arti bahasa yang mereka ucapkan.
    Anak dengan  insufisiensi velofaringeal mempunyai tingkat kecerdasan yang normal, sama seperti anak lain pada umumnya, walaupun terdapat sedikit kekurangan pada kecerdasan verbal mereka. Hal ini disebabkan karena gangguan dalam berkomunikasi yang mereka hadapi.

Kesimpulan
    Kompetensi dan perkembangan kemampuan bicara pada penderita insufisiensi velofaringeal dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Dukungan dan dorongan yang diberikan diharapkan  dapat memberikan pengaruh positif, karena fakor psikologis dapat menjadi faktor pemicu perkembangan kemampuan bicara dari penderita.

 

{Oleh : drg. Albertus Fredi S.Sp.Pros }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 41 ( JANUARI - MARET 2015 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev MELIHAT DENGAN HATI
Next WASPADA, STROKE MULAI MENJAMAH ANAK MUDA

Tinggalkan Komentar