Logo

BERMAIN & TERAPI BERMAIN

BERMAIN & TERAPI BERMAIN

Salah satu bentuk psikoterapi pada anak, adalah terapi bermain (play therapy), di samping masih banyak bentuk yang lain, misalnya : terapi cerita, terapi menggambar, terapi drama, terapi musik, terapi kelompok dan sebagainya. Terapi bermain, merupakan suatu pengembangan dari bermain, di mana media bermain “dijadikan” media untuk pendekatan kepada anak yang bermasalah, sekaligus memberikan terapi kepada anak yang bermasalah tersebut..

Bila dilihat secara sekilas, tidak ada perbedaan yang mencolok antara bermain dan terapi bermain, karena keduanya sama-sama mempergunakan alat mainan. Sementara pada bermain, anak melakukan sendiri secara bebas tanpa tujuan khusus dan tidak ada terapis. Pada terapi bermain, ada tujuan tertentu dan ada terapisnya.

Kegiatan Penting
    Bermain bagi seorang anak, adalah kegiatan yang sangat penting. Lewat bermain itulah anak dapat belajar bagaimana hidup dan kehidupan seseorang. Baik pada masa kini, maupun masa mendatang. Secara tidak langsung, bermain akan memacu perkembangan psikologis anak, baik dalam perkembangan kognitif, emosi, perilaku, sosialisasi maupun komunikasi. Bermain juga dapat berfungsi lain, seperti : proses belajar, memacu pertumbuhan fisik, memacu perkembangan kreativitas, meningkatkan rasa percaya diri, termasuk juga dapat dimanfaatkan untuk diagnosis dan terapi anak bermasalah.
    Banyak sekali teori-teori yang muncul dari kegiatan bermain pada anak, sehingga banyak sekali definisi yang dikemukakan tentang bermain ini. Salah satu definisi tersebut antara lain adalah : kegiatan dan cara seorang anak untuk orientasi dan mengeksplorasi lingkungan tertentu, agar anak dapat bergerak dan berfungsi secara bebas, dalam batas-batas yang ditentukan.
    Dalam proses bermain, ada 5 unsur penting yang terkandung di dalamnya :
1.    Kepuasan. Dengan bermain tersebut, anak mendapatkan kepuasan dari apa yang berpengaruh pada dirinya.
2.    Kehendak sendiri dan kebebasan. Lewat bermain, anak dapat mengekspresikan kehendaknya sendiri secara bebas, dan sekaligus anak belajar batas-batas tertentu dari proses bermain tersebut.
3.    Menyenangkan dan dapat dinikmati. Dalam bermain, anak merasa senang dan menikmati apa yang sedang dihadapi dan dilakukan.
4.    Imajinasi dan kreativitas. Dalam bermain, anak berimajinasi sesuai dengan kemampuan proses berpikir anak, sekaligus dalam imajinasi tersebut memunculkan kreativitas yang ada pada anak itu sendiri.
5.    Aktif dan sadar. Selama kegiatan bermain, anak secara aktif dan sadar melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang dihendaki dan secara bebas mengekspresikan segala energinya dalam proses bermain tersebut.

Manfaat
    Mencermati dari proses bermain pada anak, dengan segala fasilitas dan aktivitasnya, maka dapat kita tarik beberapa manfaat dari bermain bagi anak. Di antaranya adalah :
1.    Penyaluran energi yang berlebih.
2.    Sarana persiapan dalam kehidupan yang lebih dewasa.
3.    Meningkatkan citra diri sebagai layaknya manusia.
4.    Membangun kembali energi yang selama ini hilang atau terlambat muncul.
5.    Melakukan kompensasi terhadap hal-hal yang sebelumnya belum pernah didapat.
6.    Melepaskan emosi yang tidak menyenangkan.
7.    Memberikan stimulasi pada kepribadian anak.
8.    Merupakan sarana untuk membina sosialisasi dengan teman sebaya.
9.    Upaya mengenal kemampuan diri sendiri.
10.    Upaya mengembangkan fantasi.
11.    Memberikan latihan pengendalian emosi.
12.    Memberikan latihan untuk mentaati peraturan.
13.    Memperoleh kepuasan dan kebahagiaan.
Tentu saja masih banyak manfaat bermain yang belum dapat disebutkan satu persatu.
 
Terapi Bermain
    Begitu besarnya pengaruh bermain terhadap anak, khususnya yang berkaitan dengan psikologi anak, maka tidak heran kalau bermain dapat dimanfaatkan untuk  deteksi sekaligus untuk terapi anak bermasalah. Ternyata, bila kita cermati secara detail, anak normal dan anak bermasalah dalam bermain mempunyai perbedaan. Dengan fasilitas bermain tertentu dan dengan panduan terapis tertentu pula seorang anak yang sedang mengalami masalah, dapat dibantu untuk menyelesaikan masalah tersebut secara mandiri, sehingga bisa lepas atau bebas dari masalah tersebut, atau paling tidak bisa dikurangi. Pendekatan terapi psikologis pada anak bermasalah, melalui media bermain inilah yang disebut terapi bermain (play  therapy). Model ini sudah dikembangkan oleh Mouztakaz sejak tahun 1950. Sampai sekarang metode ini sudah berkali-kali mengalami perubahan, disesuaikan dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi dalam alat permainan.
    Salah satu definisi dari terapi bermain adalah : proses hubungan anak dan terapis, yang dapat mengeksplorasi perasaan anak, serta untuk membantu menyelesaikan atau mengatasi masalah yang dihadapi atau dialami oleh anak.
    Terapi bermain, dalam prosesnya dapat dipakai untuk deteksi, diagnosis, terapi dan evaluasi dari anak bermasalah.

Terapis
    Dalam prosesnya hampir tidak ada perbedaan antara orang dewasa yang bermain bersama anak dengan proses terapi bermain antara terapis dengan anak bermasalah. Yang membedakan adalah, bahwa terapis mempunyai keahlian ketrampilan khusus yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Ketrampilan tersebut antara lain adalah :
1.    Menguasai teknik bermain dengan alat permainan tertentu.
2.    Mampu memandu secara sistematis proses bermain dengan alat permainan tersebut.
3.    Memahami dampak dari proses bermain tersebut terhadap aspek-aspek psikologis tertentu pada anak.
4.    Mampu menanamkan kepercayaan terhadap anak.
5.    Mampu melaksanakan komunikasi timbal balik dengan anak.
6.    Mampu memilih dan menentukan jenis mainan tertentu untuk anak-anak tertentu, sesuai dengan tujuan terapi bermain untuk anak tersebut.
7.    Mampu menerapkan tujuan terapi bermain secara tidak langsung terhadap anak.
8.    Mampu mengevaluasi hasil dari terapi bermain tersebut.

Ringkasan
Terapi bermain, merupakan salah satu bentuk terapi psikologis pada anak. Terapi bermain cukup efektif untuk membantu anak yang bermasalah, khususnya anak dengan gangguan emosi dan keterlambatan perkembangan. Di samping diperlukan alat-alat permainan tertentu, diperlukan pula keahlian ketrampilan tertentu dari terapis dalam proses terapi bermain.


{ Oleh : Ismed Yusuf, SpKJ ( K )

Fakultas Kedokteran Undip

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 31 ( JULI - SEPTEMBER 2012 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev INSOMNIA
Next PELAYANAN BEDAH MINOR

Tinggalkan Komentar