Logo

CUCI TANGAN YUK

6 langkah cuci tangan
CUCI TANGAN YUK

Cuci tangan cuma butuh 20 detik.
Cuci tangan pakai air mengalir dan sabun.
Cuci tangan bisa cegah penyakit.
Cuci tangan badan jadi sehat, bersih dan wangi.

 

Kenapa cuci tangan ?
      Pada permukaan tangan kita terdapat banyak bakteri dan virus yang merupakan flora normal (yang secara normal menghuni permukaan tangan ) maupun patologi ( potensial menimbulkan penyakit ). Tangan sebagai anggota tubuh yang selalu digunakan merupakan media penularan kuman dan virus paling efektif  ke dalam tubuh. Kuman dan virus tersebut menyebabkan penyakit bila daya tahan tubuh kita menurun. Menurut penelitian National Institutes of Health didapatkan data bahwa tangan adalah organ yang paling sering menyentuh hidung dan mulut, rata-rata orang menyentuh wajah 3-6 kali dalam 1 jam.
   Pada 1847, seorang dokter bernama Ignaz Semmelweis bekerja di bagian kebidanan di sebuah rumah sakit di Wina, Austria. Semmelweis mengamati bahwa angka kematian di antara ibu di bangsal yang dilayani oleh mahasiswa kedokteran tiga kali lebih tinggi dibandingkan bangsal yang dilayani oleh bidan. Semmelweis mendalilkan bahwa hal ini terjadi karena mahasiswa langsung ke bangsal kebidanan setelah belajar otopsi (bedah mayat), dan membawa infeksi dari mayat ke ibu yang melahirkan. Dia memerintahkan dokter dan mahasiswa untuk mencuci tangannya dengan larutan klorin sebelum memeriksa ibu tersebut. Setelah aturan ini diterapkan, angka kematian menurun menjadi serupa dengan bangsal yang dilayani oleh bidan.
                                               
Bagaimana bisa tertular penyakit ?
Kontak fekal-oral
    Cuci tangan dengan sabun wajib dilakukan setelah buang air besar untuk menghindari kontak kuman dari kotoran (fecal) ke mulut (oral). Jenis-jenis penyakit yang bisa ditularkan melalui jalur ini antara lain salmonellosis, shigellosis, hepatitis A, giardiasis, enterovirus, amebiasis, dan campylobacteriosis.

Kontak tidak langsung dengan lendir pernapasan
    Setelah berjabat tangan dengan orang yang sedang batuk, bersin-bersin atau sering mengeluarkan ingus sebaiknya langsung cuci tangan. Meski hanya sedikit, bekas lendir yang menempel di tangan bisa menularkan bakteri dan virus. Jenis-jenis penyakit yang bisa ditularkan melalui lendir pernapasan antara lain pilek, influenza, infeksi streptococcus, dan infeksi respiratory syncytial virus (RSV).

Kontak dengan cairan tubuh lainnya
    Air seni, ludah dan keringat dapat menularkan kuman-kuman seperti cytomegalovirus, typhoid, kuman-kuman staphylococcal, dan virus epstein-barr. Cairan-cairan tersebut bisa menempel di tangan tangan melalui kontak langsung, maupun tidak langsung saat menyentuh permukaan benda dan perkakas sehari-hari.

Kapan cuci tangan ?
    Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebaiknya dilakukan sebelum makan atau bersentuhan dengan orang sakit. Lakukan juga segera setelah melakukan aktivitas berikut ini:
1.    Memasak, terutama jika bersentuhan dengan daging mentah
2.    Menggunakan toilet
3.    Mengganti popok
4.    Menyentuh binatang atau makanan binatang
5.    Membuang ingus dan menutup hidung saat bersin dan batuk
6.    Merawat luka atau menolong korban kecelakaan
7.    Memegang pakaian kotor dan benda lain yang tidak terjamin kebersihannya.

Bisa sakit apa ya kalau tidak cuci tangan ?           
    Penyakit yang bisa terjangkit melalui tangan yang kotor yaitu penyakit saluran pernafasan ( batuk pilek, pneumonia, influlenza, TBC), penyakit saluran pencernaan (disentri, muntaber, tiphoid ), Hepatitis A dan E dan infeksi kulit terutama pada kulit yang terluka.         
    Berdasar  teori Perkembangan Psikoseksual oleh Sigmund Freud, pada masa kanak – kanak terdapat fase oral dimana bayi mendapat kesenangan dan kenyamanan dari rangsangan oral melalui kegiatan seperti mencicipi dan menghisap. Pada fase ini bayi sering memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut untuk dihisap atau di mut. Akibatnya bayi sering mengalami sakit. Dengan sering membersihkan tangan bayi diharapkan bayi akan terhindar dari penyakit.                             
    Ada bukti bahwa virus flu burung dan flu (A) H1N1 ('flu babi') sering masuk ke saluran pernapasan melalui tangan, terutama setelah jabatan tangan dengan orang yang terinfeksi flu tersebut. Cuci tangan secara teratur terbukti mengurangi risiko kita tertular flu.
    Flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus ini saat tidak mencuci tangan dengan benar.
    Typhoid yang disebabkan kuman Salmonella thypii menular lewat kuman yang masuk ke dalam saluran cerna lewat makanan, minuman atau tangan yang terkontaminasi. Demam, nyeri perut, mual, muntah, gangguan BAB seperti diare atau malah tidak bisa BAB, lemas, dan bila tidak ditangani dengan baik ditambah daya tahan tubuh yang rendah bisa mengalami komplikasi radang selaput otak dan jaringan otak yang menimbulkan kematian dan kecacatan.
    Disentri yang disebabkan Shigella menyebabkan nyeri perut, diare cair disertai lendir dan atau darah, demam, lemas. Tangan yang kotor juga mengakibatkan cacingan sehingga berat badan anak atau orang dewasa tidak bisa naik, lemas, anemia, gangguan pencernaan, kurang gizi sehingga produktivitas berkurang.
    Batuk pilek selain disebabkan penularan lewat udara pernafasan bisa juga melalui kuman dan virus yang masuk melalui tangan yang kotor, misalnya melalui kebiasaan menggigit kuku. Kuman Streptococcus pneumoniae bisa menyebabkan radang paru-paru, bila infeksi berat bisa menyebabkan gagal nafas dan kematian.
    Hepatitis A dan E disebabkan karena virus yang masuk ke saluran pencernaan melalui tangan, makanan / minuman terkontaminasi. Demam, mual dan muntah, air kencing berwarna coklat dan selaput mata berwarna kekuningan dan lemas.

Apa kata dunia ?
    Pada tahun 2000, PBB mengeluarkan Deklarasi Milenium bertujuan mengurangi angka kematian anak di bawah 5 tahun sebanyak dua pertiga di tahun 2015. Caranya adalah dengan mencegah penyakit yang sering mengakibatkan kematian anak balita seperti diare dan pneumonia. Sebagai upaya pencegahan penyakit tersebut maka PBB mencanangkan Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh setiap 15 Oktober yang terdiri dari 6 langkah menggunakan air dan sabun.
    Mendukung Deklarasi Millenium PBB maka Rumah Sakit di seluruh dunia ikut mengkampanyekan pentingnya kesadaran dan kebiasaan mencuci tangan bagi petugas medis dan masyarakat awam. Penelitian yang dipublikasikan oleh Cochrane Library Journal Oktober 2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara yang sederhana dan efektif untuk mencegah virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan. Penelitian di Karachi, Pakistan menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya dengan melakukan kampanye mencuci tangan dengan sabun secara benar. Penelitian lain menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47%.

Bagaimana di Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto”?
    Berpartisipasi dalam mengurangi jumlah kesakitan dan kematian terutama anak-anak, maka Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” juga mengkampanyekan Gerakan Cuci Tangan. Bahkan ada Lomba Cuci Tangan untuk karyawan Rumah Sakit dengan lagu dan tarian sehingga budaya cuci tangan untuk perlindungan tenaga kesehatan dan kesembuhan pasien terus meningkat.

Bagaimana dengan pembaca Majalah Kasih ?
    Dengan langkah sederhana kita dapat mencegah diri kita dan anak-anak kita dari berbagai penyakit, ayo biasakan diri dan anak-anak kita mencuci tangan dengan air dan sabun.
    Sehat adalah pilihan kita, kebiasaan adalah tanggung jawab kita. Sakit itu mahal, bila bisa dicegah  hanya dengan 20 detik, mengapa kita tidak menerapkannya? Yuk cuci tangan !

 

{oleh : dr. Rosalyne}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 34 (APRIL-JUNI 2013)
 

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev SANG PENAWAR RACUN
Next KLINIK KB TERPADU RS PANTI WILASA DR. CIPTO

Tinggalkan Komentar