Logo

CURHAT SI KECIL

CURHAT SI KECIL

Sepulang sekolah seorang anak kecil mengadu pada mamanya: “Ma,tadi to waktu pulang sekolah,semua di jemput mamanya,hanya adek yang di jemput supir antar jemput. Sang mama yang kebetulan seorang dokter mencoba membesarkan hati putri kecilnya dengan berkata:”Adek,mama memang tidak bisa menjemput adek di sekolah seperti mama-mamanya teman-teman adek karena mama berkerja di rumah sakit,menolong orang-orang sakit supaya sembuh. Waktu adek pulang sekolah mama masih bertugas di rumah sakit karena mamanya   adek kan dokter. Mama janji kalau mama libur,mama pasti jemput adek.

 

        Itulah sepenggal kisah kecil yang berisi curahan hati seorang anak kecil yang sangat mendambakan di jemput mamanya saat pulang sekolah. Kisah tadi tidak berhenti sampai di situ,ada suatu saat di mana sang mama betul-betul datang menjemput putri kecilnya sepulang sekolah. Sang putri begitu bangga dan pulang sekolah dengan wajah bersinar seraya berkata kepada teman-temannya,itu mamaku,mamaku dokter,kerja di rumah sakit. Sang mama pun tersenyum mendengar celotehan putri kecilnya.
        Betapa sering kita sebagai orang tua seringkali mengabaikan saat anak-anak kita hendak mencurahkan isi hatinya dengan alasan capek,tidak punya cukup waktu,bahkan terkadang terkesan mengabaikan perkataan mereka. Betapa banyaknya orang tua yang mengadu pada saya bahwa di masa tua mereka anak-anak mereka mengabaikan dan tidak mempedulikan mereka.
         Tidak selamanya mereka menjadi putri kecil dan pengeran kecil yang lucu,suatu saat mereka akan bertumbuh dewasa,menjadi sosok manusia yang mandiri. Relakah kita sebagai orang tua mereka tumbuh tanpa kasih sayang dan perhatian kita sebagai orang tua. Seperti ada tertulis: anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya. Ayah di sini berbicara tentang orang tua,bagaimana kita bisa mendidik anak-anak kita jika kita tidak pernah punya waktu untuk mereka. Yang mereka perlukan perhatian,kasih sayang dan waktu-waktu yang sangat berharga dalam hidup mereka. Bukan hanya materi yang mereka butuhkan dari kita sebagai orang tuanya.
       Tidak salah,di masa seperti sekarang ini ke dua orang tua bekerja,karena tuntutan ekonomi dan perubahan jaman yang begitu pesat. Saya sendiri banyak belajar dari ke dua putri saya,seringkali karena kesibukan yang begitu padat,saya tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan anak-anak saya. Setiap malam saat doa malam bersama keluarga,saya selalu bertanya kepada mereka:”Ada yang ingin curhat sama mama? Dan biasanya mereka berebut ingin berbicara dengan saya. Dan secara bergantian mereka pun mulai mencurahkan isi hatinya pada saya. Ada yang bercerita tadi di sekolah di nakali temannya,nilai ulangannya jelek,bahkan lucunya ada yang bercerita bahwa hari itu gurunya memakai tas baru ke sekolah. Putri sulung saya bahkan bercerita bahwa sekarang ini dia dan teman-temannya di sekolah membentuk sebuah kelompok,istilah kerennya sebuah geng. Saya tersenyum seraya berkata bahwa geng mereka haruslah punya kegiatan yang positif seperti belajar bersama atau menggali bakat-bakat seni para anggotanya. Putri bungsu saya lain lagi ceritanya,dia bercita-cita mempunyai perpustakaan di rumah, dan memfasilitasinya dengan membelikan buku-buku dan sebuah rak buku kecil di rumah. Mungkin bukan perpustakaan dalam arti yang sebenarnya tapi untuk seorang  anak kecil ternyata itu sudah cukup.               
         Mungkin banyak di antara kita yang berpikir bahwa tidak perlu atau untuk apa mendengarkan  celotehan anak-anak,tapi percayalah setelah mendengarkan cerita mereka,seringkali saya tertawa geli karena kelucuan-kelucuan cerita dan ekspresi wajah mereka saat bercerita pada saya. Dan mereka bercerita pada neneknya kalau mereka merasa sangat bahagia dan puas sudah curhat dengan saya. Dan sayapun merasakan suatu kebahagiaan tersendiri setelah mendengarkan curhat mereka.
          Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan,supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Sebagai seorang anak kita harus mendengarkan nasihat dan menerima didikan ke dua orang tua kita,agar di masa depan kita menjadi orang yang bijak. Demikian juga halnya sebagai orang tua baiklah kita mendidik dan memberikan nasihat kepada anak-anak kita agar di masa depan mereka menjadi anak-anak yang bijak yang menyenangkan hati Tuhan dan orang tuanya. 

 

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 36 (OKTOBER-DESEMBER 2013)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev KEPUTIHAN
Next SEMINAR KTA : DEMAM PADA ANAK

Tinggalkan Komentar