Logo

EFEK KOPI BAGI KESEHATAN

EFEK KOPI BAGI KESEHATAN

Kopi adalah minuman universal.
Negara dengan prevalensi peminum kopi tertinggi adalah Scandinavia.

 

    Beberapa riset menunjukkan hasil yang mengejutkan. Kopi dan/atau kafein dalam dosis tertentu meningkatkan risiko terjadinya infark, mati mendadak, dan aritmia (tidak adanya irama jantung). Selain itu, ada hubungan antara kopi dan penyakit jantung koroner, konsumsi kopi dan/atau kafein berperan pula di dalam pathogenesis (proses perjalanan) penyakit jantung terutama penyakit jantung atherosclerotic.
    Menurut studi epidemiologi, konsumsi kopi yang direbus atau kopi mendidih berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung – pembuluh darah. Hal ini terutama karena dua diterpenes yang berhasil teridentifikasi di dalam fraksi lemak dari kopi ground, yakni cafestol dan kahweol. Persenyawaan ini meningkatkan konsentrasi plasma kolesterol di dalam tubuh manusia. Kopi juga kaya akan zat-zat lainnya yang dapat berkontribusi terhadap aktivitas biologis, seperti komponen heterocyclic yang punya aktivitas antioksidan yang kuat.

Komposisi
     Komposisi nutrisi dalam secangkir kopi tanpa gula (sekitar 237 ml) sebagai berikut: protein (0,3 g), kalsium (4,7 mg), omega 6 (2,4 mg), magnesium  (7,9 mg), vitamin K (0,2 mcg), fosfor (7,1 mg), niacin (0,5 mg), kalium (116 mg), folat (4,7 mcg), natrium (4,7 mg), kolin (6,2 mg), kafein (94,8 mg), senyawa fenol (misalnya: chlorogenic acid dan quinides), potassium (kalium), mangan, kromium, niasin, dan serat. Beberapa di antaranya berperan di dalam metabolisme glukosa.
     Asam klorogenik di dalam kopi berperan memerlambat penyerapan gula dalam pencernaan, merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia peningkat hormon insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel tubuh). Zat lain yang ada di kopi adalah trigonelin, yaitu: pro vitamin B3, yang berperan membantu memerlambat penyerapan glukosa. Oleh karena itu, kopi mengurangi risiko diabetes mellitus (DM) tipe 2 hingga 50%.  
     Senyawa xantin di kopi, dalam dosis rendah, menstimulasi susunan saraf penderita depresi, misalnya akibat penyalahgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Bagaimanapun juga, berbagai hipotesis ini perlu riset lanjutan.
Aliran darah pecandu kopi berkadar homosistein tinggi. Padahal peningkatan homosistein berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung (terutama jantung koroner). Namun dalam kadar normal (7 - 22 ug mol/L), homosistein bermanfaat untuk membentuk propionil-koA (substansi yang beperan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat). Dua minggu setelah setiap hari minum enam cangkir kopi, kadar homosistein seseorang naik 10% dari nilai normal. Namun kenaikan ini tidak menetap. Cukup menghentikan minum kopi dan kadar homosistein akan normal kembali. Cara alami lainnya untuk menurunkan homosistein adalah dengan mengonsumsi segelas air jeruk, sayuran hijau, atau bahan pangan yang kaya akan vitamin B6 dan B12. Dengan demikian, penyakit jantung koroner dapat dihindari.


Keajaiban Kopi  
      Keajaiban kopi salah satunya dikarenakan oleh kafein. Kafein adalah suatu methylxanthine yang memiliki efek biologis primer competitive antagonism dari reseptor adenosine. Kafein terkandung di dalam kopi, teh, minuman soda, coklat, dan berbagai obat warung.
      Kandungan kafein di dalam makanan atau minuman bervariasi. Di dalam 1 cangkir kopi, terdapat 100 – 150 mg kafein. Di dalam 1 cangkir teh, terdapat 40 mg kafein. Di dalam 1 botol minuman cola (340 ml), terdapat 40 – 60 mg kafein. Di dalam 1 batang coklat (berukuran sedang), terdapat 20 – 60 mg kafein.
       Kafein berfungsi sebagai stimulant (perangsang) yang memiliki beragam khasiat, antara lain: meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, detak jantung, sistem pernafasan. Meningkatkan pengeluaran energi selama beberapa jam. Meningkatkan proses encoding informasi baru. Meningkatkan kerja saraf motorik. Merangsang otak dan susunan saraf pusat. Merangsang pengeluaran cairan dari tubuh (diuretik), sehingga sering berkemih. Merangsang saluran pencernaan, terutama proses pembuangan. Merangsang timbulnya anemia defisiensi besi. Menghilangkan kantuk, menetralkan atau meniadakan rasa lelah. Mengurangi risiko terkena diabetes melitus tipe 2. Menurunkan risiko terkena gout (encok) pada wanita. Mengurangi risiko terkena kanker prostat pada pria. Memicu inspirasi serta menambah kecepatan berpikir. Menimbulkan sensasi terbakar pada lambung dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga kurang baik bagi mereka yang memiliki gangguan lambung. Hipotesis bahwa kafein dapat menetralkan asam lemak dalam darah masih perlu riset lanjutan.
       Efek di atas akan dirasakan bila mengkonsumsi sekitar 1 – 3 gelas kopi. Namun bila berlebihan, maka kafein akan berdampak; insomnia (sulit tidur), diare, mudah marah, cemas, kedutan di otot, bersifat addictive (membuat ketagihan atau kecanduan). Untungnya pada proses pencernaan kafein tidak memiliki efek pada suasana hati atau memori yang sedang bekerja.
      Bila minum 10 cangkir kopi berurutan, maka kafein akan berefek racun yang berefek demam, muntah, gugup, tremor, bingung. Bila meminum 12-24 gelas kopi setiap harinya, maka rentan gangguan kehamilan. Bahkan, pada dosis yang sangat besar, dapat mematikan.
      Riset menunjukkan peminum 2 – 3 cangkir kopi/hari berisiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Bila dalam sehari minum 1,360 g kopi kasar (sekitar 6-7 cangkir), maka diperkirakan risiko untuk terkena serangan jantung atau stroke naik 10%. Selain itu kadar vitamin B6 bisa berkurang sampai 21%.
        Studi lainnya menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif  otak
akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun,  manfaat ini tak  ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih sensitif terhadap kafein.
    Berbagai referensi menyebutkan bahwa kopi mengurangi risiko terjadinya: batu ginjal, berbagai kanker (kanker hati, payudara, usus besar), parkinson, stroke, jantung, melindungi hati dari penyakit sirosis hepatis, menghambat penurunan daya kognitif otak; minum 2 – 4 kopi setiap hari diduga akan mengurangi risiko bunuh diri, batu empedu, sirosis hati, serangan asma; minum kopi terlalu banyak dapat mengurangi kesuburan wanita. Semua asumsi ini masih perlu bukti ilmiah lanjutan.
    Perlu diketahui, efek samping kopi tubruk (bubuk kopi dalam cangkir/gelas, langsung diseduh air mendidih) lebih terasa dibandingkan dengan kopi yang sudah disaring ampas kopinya atau diseduh dalam teko. Minum kopi dianjurkan tidak pada saat menjelang tidur.


Dosis Efektif
      Dosis kopi hingga 400 mg/hari (sama seperti 6 mg/Kg berat badan/hari pada orang dengan berat badan 65Kg) masih belum menunjukkan efek samping yang berat seperti: keracunan, efek pada jantung-pembuluh darah, tulang, keseimbangan kalsium, perubahan perilaku pada orang dewasa, kanker dan efek pada kesuburan pria. Referensi lain menyebutkan angka normal konsumsi kopi adalah 85 - 200 mg atau 1 – 3 cangkir per hari. Dosis mematikan bagi manusia adalah sekitar 10 gram (sekitar 100 cangkir kopi yang diminum berturut-turut).
    Untuk wanita usia reproduksi, konsumsi yang aman yakni tidak boleh melebihi 300 mg kafein/hari (sekitar 4,6 mg/Kg berat badan/hari untuk ukuran orang dengan berat badan 65 Kg). Sementara untuk anak-anak tidak boleh lebih dari 2,5 mg/Kg berat badan/hari.
    Intinya, konsumsi kopi dalam batas normal akan menyehatkan, sedangkan bila berlebihan akan membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh kita. Jadi, kopi sebagai penyembuh atau pembunuh, itu bergantung pada penggunanya.

{oleh : Dokter Dito Anurogo, dokter online, perintis-CEO Indonesia Literacy Fellowship (ILF), konsultan detik.com, penulis 17 buku, studi S2 IKD Biomedis FK UGM, emailitoanurogo@gmail.com}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 44 (OKTOBER-DESEMBER 2015)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev INFUSED WATER, BERMANFAATKAH
Next ALLAH ITU BAIK

Tinggalkan Komentar