Logo

FIRMAN-MU PELITA BAGI HIDUPKU

firman Tuhan pelita bagi kita
FIRMAN-MU PELITA BAGI HIDUPKU

"Dalam hatiku aku menyimpan janjiMu supaya aku jangan berdosa kepadaMu" (Mazmur 119 : 11)

 

      Sebagai raja yang besar, raja Daud menyadari dan mengakui bahwa Firman Tuhan sangat penting dalam hidupnya, sebagai dasar / acuan hidupnya sehingga pengakuan dan pernyataan yang tegas dan jelas bahwa dia menyimpan Firman / janji Tuhan dalam hatinya supaya dia tidak jatuh dalam dosa. Karena sesuai dengan tema dan sub tema tersebut di atas bahwa:  Firman Tuhan menjadi pelita yang menerangi hati dan pikiran kita. Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan dan memperbaiki kelakuan. Jadi benar bahwa firman Tuhan sangat berkuasa yang akan memagari dan melindungi hidup kita supaya jangan kita berdosa kepada Tuhan, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.
      Dosa adalah setiap pelanggaran, pemberontakan manusia terhadap perintah Allah, seperti dosa awal yang dilakukan olch nenek moyang kita yaitu Adam dan Hawa yang terdapat dalam Kejadian 3 : 1 — 7. Dalam dialog antara Hawa dengan ular, firman Allah diputar balikkan oleh ular yang sangat cerdik : (1) Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: tentulah Allah berfirman : Semua pohon dalam taman mi jangan kamu makan buahnya bukan ? Padahal firman Allah dalam Kejadian 2 : 16 Semua pohon dalam taman ini boleh di makan buahnya dengan bebas. Begitu cerdiknya ular memutar balikkan kebenaran firman Allah dalam mengawali pembicaraan dengan Hawa. Tanpa curiga Hawa langsung memperbaiki pernyataan ular yang salah dalam ayat (2) Lalu jawab perempuan itu : Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, (3) tetapi buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman : jangan kamu makan ataupun raba buahnya nanti kamu mati. Pernyataan Hawa “nanti kamu mati “adalah pernyataan yang tidak  sesuai / sudah menyimpang dan kebenaran firman Allah yang sesungguhnya, bahkan Hawa cenderung menyederhanakan makna firman Allah karena dalam Kejadian 2 : 17 Allah berfirman: ..tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kamu makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati, bukan nanti engkau mati seperti yang dikatakan Hawa. Kalau kita cermati firman Allah dan pernyataan Hawa yang sudah menyimpang, sehingga makna firman Allah juga sudah berbeda bukan?
      Pernyataan Hawa yang sudah menyimpang dari firman Allah adalah peluang besar bagi ular sehingga lebih berani menyatakan kebohongan lebih besar untuk menipu dan menggoda Hawa. Melihat peluang tersebut langsung si ular yang cerdik itu mengambil kesempatan untuk memutar balikkan kebenaran firman Tuhan dengan kebohongan, dalam Kejadian 3:4, Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ” sekali-kali kamu tidak akan mati”. Bahkan dalam ayat 5 ular dengan tegas menyatakan : “bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat“ . Hawa tertipu dan tergoda untuk memberontak/melanggar firman Allah dan jatuh dalam DOSA, inilah awal manusia jatuh dalam dosa. Setiap  hari dalam kehidupan ini kita senantiasa diperhadapkan dengan pilihan, baik kita sebagai pemimpin, karyawan, oarangtua atau apapun status /keadaan kita. Karena dalam menentukan atau memutuskan pilihan setiap saat kita bergumul dengan banyak pertimbangan agar keputusan/pilihan kita tidak membuat kita jatuh dalam dosa yang merugikan diri kita sendiri, perusahaan dan bahkan orang — orang disekitar kita, seperti pilihan/keputusan Hawa yang melanggar firman Allah berdampak luas yaitu semua manusia berdosa tanpa terkecuali.
      Maka melalui pengalaman Hawa dan raja Daud atau mungkin kita secara pribadi juga sudah pernah jatuh dalam dosa karena tertipu dan tergoda oleh kecerdikan ular dengan berbagai trik-trik kebohongan, sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada seorangpun diantara kita yang kebal terhadap dosa. Kiranya ungkapan iman Daud dalam Mazmur 119:11,  "dalam hatiku aku menyimpan janjiMu, supaya aku jangan berdosa kepadaMu”. Kiranya ungkapan iman raja Daud ini juga dapat menjadi ungkapan iman kita, supaya kita terluput dari berbagai tipuan dan godaan dari ular/iblis/setan pembohong.
      Memang hanya firman Tuhan yang dapat menerangi pikiran dan hati kita, karena firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan dan memperbaiki kelakuan dan mendidik kita dalam kebenaran (2 Timotius 3, 16). Firman Tuhan harus ada dalam hati kita, jadi tidak cukup kalau kita hanya rajin baca firman, mengikuti kebaktian setiap hari dan setia ke gereja, bahkan jadi pelayan atau pengkotbah sekalipun.
      Untuk itu mari kita simpan firman Tuhan dalam hati, dengan cara hafalkan firman Tuhan dengan benar/utuh setiap hari, sehingga dalam menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mengurangi atau menambah firman Tuhan sesuai dengan keinginan/kebutuhan atau kondisi kita supaya kita tidak berdosa kepada Tuhan dan doa kita pasti dijawab, Yohanes 15, 7 Jikalau kamu tinggal dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, maka kamu akan menerimanya. Amin. Tuhan memberkati.

 

{oleh : Oktava D Girsang, S.Kp., M.Kep.}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 30 (APRIL-JUNI 2012)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev DIARE BISAKAH DICEGAH
Next PENYAKIT VON WILLEBRAND

Tinggalkan Komentar