Logo

GEL REPELAN MINYAK SEREH

GEL REPELAN MINYAK SEREH

    Setiap tahun, wabah demam berdarah selalu berulang dan berulang kembali. Seolah hal tersebut merupakan siklus yang tidak dapat diputus. Pemberantasan nyamuk selama ini dilakukan seolah sia-sia. Hal tersebut mendorong untuk melakukan penelitian mengenai repelan (penolak nyamuk), sebagai upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk. Di pasaran sudah banyak produk penolak nyamuk yang beredar, dengan klaim masing-masing yang cukup fantastis. Semua produk rapelan tersebut mengandung bahan aktif DEET yang cukup efektif menolak nyamuk, namun dapat menimbulkan reaksi hipersensitisasi dan iritasi. Kedua efek samping tersebut menyebabkan produk repelan tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak. Alasan-alasan diatas mendorong penulis mengeksplorasi repelan dari bahan alam yang tidak menimbulkan reaksi hipersensitisasi dan iritasi.
    Minyak sereh sudah banyak digunakan sebagai repelan oleh masyarakat, bukti ilmiah dari Thailand oleh Tawatsin dan kawan-kawan menyatakan 25 % minyak sereh dalam etanol mampu melindungi nyamuk selama 3 jam. Minyak sereh dalam etanol tidak memberikan rasa nyaman pada saat pengaplikasian, dan kedua bahan tersebut akan segera menguap dari kulit sehingga efeknya sebagai repelan hilang. Gel merupakan sediaan yang dipilih karena akan memberi sensasi dingin saat pengaplikasian, diharapkan pemakai merasa nyaman. Alasan lain pemilihan  gel ini adalah minyak sereh akan terjebak dalam matrik gel sehingga gel akan melepaskan minyak sereh tersebut secara perlahan lahan dengan harapan efek repelan menjadi lebih lama.

    Gel repelan minyak sereh yang dibuat mengandung 10 % minyak sereh. Gel ini mampu memberikan perlindungan terhadap nyamuk selama 6jam. Kelebihan produk ini adalah sensasi dingin saat gel diaplikasikan, basis gel akan cepat menguap dan tidak terasa lengket dikulit, dan tidak menimbulkan iritasi akut. Waktu perlindungan 6 jam cukup melindungi pemakai dari aktivitas nyamuk demam berdarah. Gel tersebut dapat diaplikasikan pada anak-anak.

{oleh : Sri Hartati Yuliani, S.Si, Apt, M.SI.(Dosen Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 5 (JANUARI-MARET 2006)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev SUB CENTER KONTRASEPSI MANTAP KONTAP
Next 5 KUNCI PENERAPAN STANDART ISO 9001:2000

Tinggalkan Komentar