Logo

JODOH TIDAK AKAN LARI DIKEJAR

JODOH TIDAK AKAN LARI DIKEJAR

     ”Yah.....lewat deh, tahu gitu dari kemarin langsung kubeli......” Kesempatan emas terlewat begitu saja kah ? atau memang belum ”berjodoh” dengan kita ? Ya, memang ada dalam banyak aspek kita memburu kesempatan emas, saat kita melamar pekerjaan, saat kita mencari rumah tempat tinggal, saat kita membeli mobil / motor bekas. Seringkali kita diburu waktu untuk mendahului para kompetitor lain.
     Arti jodoh tidak semata-mata dalam arti harafiah tentang mencari pasangan hidup antara pria ada wanita, namun juga dalam segala aspek kehidupan kita. Diakui atau tidak seakan-akan semesta pun sudah mengatur siapa, apa dan bagaimana di dalam perjalanan hidup kita, kita dapat bertemu dengan pasangan hidup kita secara ajaib, kita dapat secara tidak sengaja bertemu teman kita / relasi kita secara kebetulan di suatu tempat, sehingga masalah besar kita teratasi.
     Waktu itu saat saya pertama kali datang ke Semarang kembali, setelah 10 tahun sekolah di Jogja, tentu saja dengan status ”fresh graduate”, dan baru bekerja untuk pertama kalinya, saya tidak memiliki cukup tabungan untuk membeli sebuah rumah. Kami pun mengontrak rumah di Banyumanik. Namun kami tetap sering jalan-jalan sore di sekitar banyumanik untuk mencari dan melihat peluang rumah-rumah yang sekiranya dijual untuk bisa suatu saat kami beli. Nah, waktu itu kami melihat sebuah rumah di ujung sebuah gang di sebuah perumahan. kami tertarik, namun karena memang belum ada cukup dana / sama sekali tidak ada dana untuk uang muka, maka kami hanya sekedar mencari informasi harga, sambil berulang-ulang beberapa kali kami jalan-jalan lagi ke daerah lain.
        Dua tahun kemudian setelah terakhir kami melihat rumah tersebut, plang dijual pun masih terpampang, dengan kata lain rumah tersebut belum laku. Kemudian kami mencoba untuk kontak kembali dan melihat isi rumah, juga bertemu dengan pemiliknya. Singkat cerita kami tertarik dan akhirnya transaksi dilakukan dan proses bank pun berjalan. Nah, sambil menunggu persetujuan bank untuk pengajuan KPR, ternyata ada hampir 6-7 orang datang dan menelpon sang perantara rumah untuk menanyakan rumah tersebut. Inikah yang dinamakan jodoh? Mengapa selama dua tahun ini kami tidak pernah lihat lagi rumah tersebut, orang lain tidak ada yang menawar? Mengapa baru sekarang kemudian Tuhan berikan kesempatan bagi kami untuk bekerja dahulu, menabung dan kemudian bisa memberikan uang muka untuk urusan pembelian rumah?
      Sukacita kami kemudian tercapai, dan kami akhirnya bisa menempati rumah yang sejak pertama kali kami lihat di Semarang, baru dapat dikabulkan dua tahun kemudian.
Demikian pula dalam tempat kerja. Mungkin saja kita mengalami kesulitan demi kesulitan, yang tidak kita pahami, mungkin apakah kita memang tidak berjodoh dengan tempat kerja kita ? mungkinkah memang segala ketidakberesan di karir kita Tuhan ijinkan terjadi ? untuk kemudian Ia akan siapkan kita di tempat yang baru untuk kita bekerja, baik di posisi yang lain dalam tempat yang sama, ataupun bahkan tempat kerja yang lain atau lebih estrim lagi di kota lain/negara lain ?
    Kita tidak pernah tahu akan berbagai kesulitan-kesulitan hidup yang menghadang. Tantangan kerja yang senantiasa muncul, dengan berbagai pola kesulitan yang berbeda satu sama lain ? Hingga alam pun membawa kita untuk bertemu rekan baru, tempat baru, bahkan berbagai kebetulan-kebetulan yang seakan sudah ada yang mengatur.


        Bila Tuhan berkenan, jalan pasti akan terbuka dengan sendirinya
Atau dengan kata lain adalah ”Semesta mendukung (mestakung), bila saya mengambil referensi dari Prof Yohanes Surya PhD, dalam Rahasia Sukses juara Dunia Olimpiade Fisika. Konsep ini berasal dari hukum fisika sederhana, bahwa ketika suatu partikel berada dalam kondisi kritis, maka setiap partikel di sekelilingnya akan bekerja serentak demi mencapai titik ideal. Seperti halnya bila kita menuang pasir sedikit demi sedikit ke atas lantai, pasir akan membentuk suatu bukit kecil. Ketika bukit pasir mencapai ketinggian tertentu, yang kita sebut ketinggian kritis terjadilah suatu kanehan. Pada ketinggian kritis ketika kita menjatuhkan beberapa pasir, terlihat butir-butir pasir ini mengatur dirinya. Demikian pula terjadi pada fenomena alam yang lainnya.
     Yang perlu kita kerjakan hanyalah mengerjakan segala sesuatu dengan apa adanya, dengan benar dan dengan segenap kekuatan kita. Apabila memang Sang Pencipta berkenan, maka jalan pasti akan terbuka dengan sendirinya, seakan semesta pun akan mendukung dengan caranya sendiri.
    Namun apabila Ia memang tidak berkenan, Ia akan ijinkan kesulitan demi kesulitan maupun jalan yang tertutup yang akan kita hadapi, dan Ia pun akan tunjukkan jalan keluarnya yang terbaik bagi kita. Tuhan mengatur segala langkah kehidupan kita, yang perlu kita lakukan hanyalah mencoba menyelami dan memahami kehendakNya di kehidupan kita.


{oleh : Dr. Panji Aryo Prabowo, Sp.PD, M.Kes}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 28 (OKTOBER-DESEMBER 2011)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev PERUT KEMBUNG
Next KAPAN BAYI SAYA BOLEH DIBAWA NAIK PESAWAT TERBANG

Tinggalkan Komentar