Logo

KENALI DAN ATASI ARHTRITIS REMATOID AR

KENALI DAN ATASI   ARHTRITIS  REMATOID AR

PENDAHULUAN
Artritis adalah pembengkakan dan kekakuan pada sendi sehingga menyebabkan gerakan tubuh menjadi sulit dan menyakitkan. Jika dibiarkan tanpa dirawat atau ditangani, penyakit ini biasanya akan menyebabkan kerusakan jaringan. Terdapat hampir 100 jenis arthritis, tetapi jenis arthritis yang paling umum ditemui akibat autoimun   adalah: artritis  rematoid

APAKAH ARHTRITIS  REMATOID (AR)
    ARHTRITIS  REMATOID (AR) adalah penyakit yang menyebabkan inflamasi atau radang (bengkak dan merah) yang kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kekakuan, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun. Yang paling sering terkena yaitu jari tangan, pergelangan tangan, kaki dan lutut.
    ARHTRITIS  REMATOID (AR)bila berlanjut dapat mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas harian seperti menulis, membuka botol, memakai baju, dan membawa barang. Arthritis rematoid juga dapat mengenai pinggul, lutut atau kaki sehingga  sulit berjalan, membungkuk atau berdiri.
ARHTRITIS  REMATOID (AR) terjadi pada 1–5 % orang dewasa di seluruh dunia dan lebih sering terjadi pada usia 20-40 tahun. Wanita lebih banyak 2 – 3 kali lipat menderita ARHTRITIS  REMATOID (AR) dibanding laki-laki
BAGAIMANA GEJALA AR:
 Gejala yang paling sering terjadi yaitu nyeri sendi dan kekakuan sendi yang memburuk pada pagi hari setelah bangun tidur dan setelah duduk lama. Biasanya AR menyerang persendian kecil di tangan dan kaki terlebih dulu. Kekakuan  membaik dengan gerakan dan kaku lebih dari 30 menit. . Persendian akan berwarna kemerahan, bengkak, dan terasa hangat saat disentuh.
Gejala lain dapat berupa: mata gatal atau sensasi terbakar, lelah, penurunan nafsu makan, baal dan kesemutan, sesak, nodul kulit, kelemahan dan demam.
 
APAKAH PENYEBAB AR?
AR disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang diri sendiri dan masih belum diketahui pemicunya.Sistem kekebalan tubuh yang normal seharusnya membuat antibodi yang gunanya untuk menyerang virus dan bakteri. Tapi sistem kekebalan tubuh pada penderita rheumatoid arthritis justru mengirim antibodi ke lapisan persendian untuk menyerang jaringan di sekeliling sendi dan menyebabkan radang serta rasa sakit. Pada jaringan sendi, AR menyebabkan kerusakan di sekitar tendon, ligamen, dan tulang.

Bagaimana Diagnosis AR ?
    Diagnosis AR berdasarkan gejala klinik yaitu adanya kekakuan, nyeri dan bengkak pada sendi pergelangan tangan, Jari tangan, bahu, siku  dan bisa juga mengenai jari kaki, pergelangan kaki, lutut dan pinggul. Berikut ini adalah beberapa tes darah yang bisa dilakukan.
C-reactive protein (CRP). CRP adalah sejenis protein yang dihasilkan oleh organ hati ketika sedang terjadi peradangan.
Laju endap darah (LED). Tes ini juga dilakukan untuk mendeteksi adanya peradangan. Sampel darah akan diletakkan di dalam sebuah tabung. Ketika sedang terjadi peradangan, maka sel darah merah dalam sampel darah yang diambil akan jatuh ke dasar tabung lebih cepat dari biasanya.
Faktor rheumatoid dan antibodi anti-CCP (anti-cyclic citrullinated peptide). Ada sebagian penderita rheumatoid arthritis terbukti positif ketika faktor rheumatoidnya dan/atau antibodi anti-CCPnya diperiksa. Mereka yang terbukti positif untuk kedua unsur ini berisiko menderita kasus yang lebih parah.

Bagaimana Terapi  AR?
1.Obat pereda sakit
    Obat pereda sakit seperti parasetamol atau kodein digunakan untuk meredakan rasa sakit. Selain itu, obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) juga bisa digunakan. Obat pereda sakit tidak dapat mencegah  perkembangan AR, tapi dapat membantu meredakan rasa sakit dan peradangan di persendian.
2. Steroid
    Steroid adalah singkatan dari corticosteroid dan merupakan obat sintetis yang menyerupai sebuah hormon yang dihasilkan tubuh secara alami, yaitu kortisol. Steroid digunakan untuk meredakan nyeri jangka pendek karena jika digunakan secara jangka panjang bisa menimbulkan efek samping yang serius. Efek samping tersebut bisa berupa mudah memar, kulit menjadi lebih tipis, osteoporosis, lemah otot, dan bertambahnya berat badan. Obat ini perlu dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
3. Terapi agen biologis
Terapi agen biologis merupakan terapi yang paling baru dan berguna untuk menghentikan sistem kekebalan tubuh menyerang persendian.Terapi dilakukan dengan cara menyuntikkan protein yang berasal dari genetika manusia. Bagian dari sistem kekebalan tubuh yang memicu peradangan dan menyebabkan kerusakan jaringan serta persendian dijadikan target oleh obat-obatan biologis. Agen biologis telah terbukti mampu memperlambat perkembangan rheumatoid arthritis.
Obat biologis biasanya dikombinasikan dengan obat anti-rematik modifikasi-penyakit (disease-modifying antirheumatic drugs/DMARDs) jika penggunaan obat biologis saja tidak efektif. Contoh obat-obat biologis adalah golimumab, etanercept, infliximab, dan tozilizumab.
4. Obat anti-rematik modifikasi-penyakit (DMARDs)
DMARDs (disease-modifying anti-rheumatic drugs) adalah obat tahap awal yang diberikan untuk menghambat dan meredakan gejala AR, serta mencegah kerusakan permanen pada persendian dan jaringan lainnya. Kerusakan pada ligamen, tulang, dan tendon akibat efek sistem kekebalan tubuh saat menyerang persendian dapat dihambat oleh DMARDs. Beberapa DMARDs yang bisa digunakan adalah hydroxychloroquine, methotrexate, sulfasalazine, dan leflunomide.
5. FisioTerapi
Penderita AR dapat melakukan fisioterapi untuk membuat persendian lebih fleksibel, serta membantu meningkatkan kekuatan otot dan kebugaran tubuh. Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis Rehab Medik.
6. Operasi
Operasi dilakukan jika pengobatan yang telah dilakukan masih belum berhasil untuk mencegah atau memperlambat kerusakan pada persendian.
Operasi dilakukan untuk memperbaiki kelainan bentuk, kerusakan persendian, membantu mengembalikan kemampuan untuk menggunakan persendian, dan meredakan rasa sakit.
Penderita rheumatoid arthritis juga disarankan untuk menjalani diet yang sehat serta berolahraga secara teratur untuk memperkuat otot yang mendukung persendian, membantu pergerakan sendi, dan meredakan stres. Bagi orang yang mengalami kelebihan berat badan, olahraga juga bisa membantu menurunkan berat badan dan meringankan tekanan pada tulang dan sendi.

KESIMPULAN
AR adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian. Akibatnya sendi menjadi nyeri, bengkak dan kaku karena peradangan. Bila tidak mendapat pengobatan akan menyebabkan perubahan bentuk sendi yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari hari.
Diagnosis ditegakkan apabila ada gejala nyeri pada sendi, bengkak dan kaku lebih dari 6 minggu disertai led  dan hs crp  meningkat, serta  rhematoid faktor atau anti ccp positif.
Pengobatan AR dengan anti nyeri, steroid, dmard dan terapi agen  biologis serta fisioterapi.
Unuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ARHTRITIS  REMATOID (AR) dapat berkonsultasi di poliklinik RS. Panti Wilasa ”Dr.Cipto” .*

Oleh : dr. Yoseph Chandra,M.Kes

 

Dimuat di Majalah Kasih edisi 48
 
 

Tentang Penulis

Prev MEMAHAMI KATARAK, MENGERTI PENCEGAHANNYA
Next FIBROMIALGIA, BUKAN NYERI BIASA

Tinggalkan Komentar