Logo

KENALI DAN ATASI DISFUNGSI EREKSI

KENALI DAN ATASI DISFUNGSI EREKSI

Pendaluluan
    Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai, maupun mempertahankan ereksi ketika berhubungan seksual. Penyakit disfungsi ereksi di masyarakat sering dikenal dengan istilah impotensi atau lemah syahwat yang menggambarkan pria tidak dapat mengeras/ereksi secara sempurna (maksimal) saat berhubungan seksual.
    Hal ini sangat penting bagi laki-laki sebab disfungsi ereksi dapat menimbulkan depresi bagi penderita yang berujung terganggunya hubungan suami istri serta menyebabkan masalah dalam kehidupan rumah tangga. Disfungsi ereksi juga bisa berdampak kepada rasa percaya diri dari seorang pria atau suami. Bila rasa percaya dirinya berkurang akibat disfungsi ereksi, maka produktivitas kerja juga akan menurun. Pria juga bisa merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri.
    Disfungsi ereksi memang banyak dialami oleh kaum pria yang sudah berusia setengah baya yakni 40 tahun  ke atas, akan tetapi banyak juga pria muda yangmengalami Disfungsi ereksi. Penelitian di USA menunjukkan kurang lebih 30 juta laki-laki di Amerika mengalami disfungsi ereksi. Insidensi terjadinya gangguan bervariasi dan meningkat seiring dengan usia. Pada usia 40 tahun, terdapat kurang lebih 5% laki-laki mengalami keadaan disfungsi ereksi, pada usia 65 tahun, terdapat kurang lebih 15-25%.  Angka kejadian disfungsi ereksi di Indonesia belum diketahui secara tepat, diperkirakan 16 % laki-laki usia 20 – 75 tahun di Indonesia mengalami disfungsi ereksi.

Penyebab Disfungsi Ereksi
    Disfungsi ereksi dibagi menjadi dua, yaitu organik dan psikogenik. Apa bedanya? Disfungsi ereksi organik disebabkan oleh adanya gangguan penyakit pada saraf hingga hormonal. Misalnya karena ada gangguan arteri, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia atau kolesterol tinggi, dan pada orang yang pernah operasi prostat,
    Penyakit yang berkaitan dengan terganggunya pembuluh darah biasanya juga mengganggu pembuluh darah di penis sehingga menyebabkan disfungsi ereksi. Kekurangan hormon testoteron dan peningkatan hormon prolaktin juga dapat menyebabkan ereksi yang keras sulit dicapai. Demikian pula beberapa obat mempunyai efek samping disfungsi ereksi misalnya obat hipertensi tertentu.
    Sementara itu, disfungsi ereksi psikogenik disebabkan oleh faktor psikis dan emosional seseorang. Tipe disfungsi ereksi ini tidak permanen dan jaringan erektil tetap sehat karena hanya terjadi pada saat-saat tertentu. Beberapa masalah psikologis yang dapat menyebabkan DE antara lain:
1    Kurangnya kepercayaan diri
2    Gangguan hubungan personal
3    Kurangnya hasrat seksual
4    Cemas, depresi, stress, kepenatan, kehilangan, kemarahan
5    Konflik rumah tangga

Misalnya seorang pria baru dipecat dari kerjaannya, mood jelek, dia akan sulit ereksi saat berhubungan karena pikirannya kacau. Kebanyakan kasus disfungsi ereksi yang ditemukan adalah gabungan antara organik dan psikogenik. Kedua tipe disfungsi ereksi ini harus diketahui terlebih dahulu untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Gejala Disfungsi Ereksi
Pada disfungsi ereksi, tanda-tandanya adalah sebagai berikut:

  1. Tidak mampu ereksi sama sekali atau tidak mampu mempertahankan ereksi secara berulang
  2. Tidak mampu mencapai ereksi yang konsisten
  3. Ereksi hanya sesaat


Terapi
Penanganan disfungsi ereksi dengan farmakologi dan bedah dibagi menjadi 3 lini terapi, yaitu:

1.Terapi lini pertama
Terapi lini pertama yaitu memberi oral pada pasien. Untuk tahap ini, Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan telah mengizinkan tiga jenis obat yang beredar di Indonesia, masing-masing dikenal dengan jenis obat

  1. Sildenafil (viagra),
  2. Tadalafil (Cialis) dan
  3. Vardenafil (Levitra).

Ketiga obat tersebut harus dengan resep dokter agar tidak terjadi efek samping obat yang tidak diinginkan.

2.Terapi lini kedua
terapi lini kedua yang terdiri dari suntikan intravernosa dan pemberian alprostadil melalui uretra. Prinsip kerja obat ini adalah dapat menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah dan karvenosa yang dapat menyebabkan ereksi. Melakukan penyuntikan secara intrakavernosa dan pengobatan secara inraurethra yang memasukkan gel ke dalam lubang kencing. Pasien dapat melakukan sendiri cara ini setelah dilatih oleh dokter.


3.Terapi lini ketiga
 Yaitu implantasi prosthesis pada penis. Tindakan ini dipertimbangkan pada kasus gagal terapi medikamentosa atau pada pasien yang menginginkan solusi permanen untuk masalah disfungsi ereksi. Terdapat 2 tipe prosthesis yaitu semirigid dan inflatable jarang dilakukan di Indonesia.

Penutup
Disfungsi Ereksi adalah salah satu penyakit  pada pria yaitu, ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi  pada waktu penentrasi. Hal ini dapat disebabkan karena berbagai kondisi fisik, seperti hipertensi, penyakit kardiovaskuler dan diabetes atau kondisi psikologis, seperti depresi dan kecemasan. Disfungsi ereksi dapat sangat berdampak pada kehidupan seseorang karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas kehidupan seks seseorang, dan  merenggangkan hubungan antara pasangan. Pada beberapa kasus, dapat menyebabkan infertilitas. Disfungsi ereksi biasanya merupakan tanda dari suatu kondisi kesehatan yang mendasari yang memerlukan penanganan
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai gangguan disfungsi ereksi, bisa berkonsultasi di poliklinik RS Pantiwilasa “Dr. Cipto”.

 

{oleh : dr. Yoseph Chandra, M.Kes}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 45 (JANUARI-MARET 2016)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev MANFAAT MENGUNYAH PERMEN KARET UNTUK KESEHATAN
Next AGAR SINUSITIS TAK SEMAKIN KRITIS

Tinggalkan Komentar