Logo

KENALI DAN ATASI SERANGAN PANIK PANIC ATTACK

KENALI DAN ATASI SERANGAN PANIK PANIC ATTACK

Kasus: Ny Bunga(bukan nama sebenarnya) , usia 28 tahun datang dengan keluhan tiba-tiba sering merasa jantungnya berdebar dan sulit mengendalikan diri jika berada di keramaian. Pasien merasa pikiran-pikiran negatif tentang penyakit yang mungkin dideritanya sering kali sulit dikendalikan jika keluhan paniknya datang.Dalam wawancara pasien bercerita tentang pengalaman serangan panik yang dideritanya  “ Saya sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan yang ramai dan tiba-tiba hal itu terjadi; dalam hitungan detik semua menjadi gelap dan keringat bercucuran keluar tubuh saya, tangan saya, dan bahkan rambut saya menjadi basah kuyup; punggung dan kaki saya sangat lemah dan saya merasa seperti tidak mampu bergerak.. Jantung saya mulai berdegub, saya pikir jantung saya akan berhenti, saya melihat sinar hitam dan kuning, saya bisa mendengar suara-suara tetapi seperti dari kejuhan. Saya tak dapat berfikir apapun juga, kecuali apa yang saya rasakan dan bagaimana saya harus keluar atau saya akan mati. Saya harus keluar dan mendapatkan udara segar. Setelah sekitar dua puluh menit teror, panik mereda. Dengan gemetar, ia masuk ke mobilnya, bergegas pulang, dan nyaris tidak meninggalkan rumah untuk tiga bulan ke depan.Kejadian ini bagi saya seperti berlangsung berjam-jam. Saya sangat lelah ketika saya pulang dan saya menangis dan menangis, baru keesokan harinya saya merasa normal kembali”. Saat  serangan dia merasa ketakutan,  nyeri dada, sesak  dan tercekik, pusing, dan kepala terasa melayang. Dia  berpikir ini semua tidak nyata dan Dia akan mati.

 

Apakah serangan panik ?
      Serangan panik termasuk dalam penyakit  gangguan panik. Gangguan panik ditandai oleh serangan cemas  atau teror yang berkala (serangan panik, Inggris panic attack). Setiap episode berlangsung sekitar 10-30 menit, meskipun efek sisa dapat berlangsung lebih lama. Selama serangan panik, penderita merasakan ketakutan atau tidak nyaman yang disertai  jantung berdebar  (denyut jantung yang lebih cepat daripada denyut jantung normal),  nyeri dada, perasaan tercekik, berkeringat, gemetar, mual, pusing, perasaan tidak nyata (derealisasi), dan takut mati .
       Serangan panik dapat terjadi secara spontan atau sebagai respon terhadap situasi tertentu. Frekuensi serangan sangat bervariasi, ada yang sering (setiap hari atau minggu), tetapi berlangsung berbulan-bulan. Ada juga yang mengalami serangkaian serangan tetapi diikuti periode tenang selama berminggu-minggu

Apakah gejala serangan panik?
       Selama serangan panik, tubuh merasakan respons fisiologi yang dikenal dengan istilah fight-or-flight, yaitu respons ketika menghadapi situasi berbahaya dan sangat menakutkan, hanya saja di sini tidak ada situasi berbahaya yang terjadi. Gejala-gejala yang umumnya dialami selama serangan panik antara lain:
·    Rasa tidak nyaman atau nyeri di dada
·    Pusing atau lemah
·    Takut mati
·    Takut kehilangan kendali atau ketakutan akan terjadi sesuatu yang buruk
·    Merasa tersedak
·    Merasa terpisah dari sekitar
·    Merasa tidak nyata
·    Mual atau sakit perut
·    Mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau wajah
·    Jantung berdebar, detak jantung cepat atau berdegup kencang
·    Berkeringat, kedinginan, atau kepanasan
·    Gemetar atau tubuh berguncang

Apa pengobatan untuk serangan panik ?
        Seringkali, kombinasi psikoterapi dan obat-obatan memberikan hasil yang baik. Perbaikan biasanya melihat dalam waktu yang cukup singkat, sekitar dua sampai tiga bulan.  Pengobatan yang tepat untuk gangguan panik dapat mencegah serangan panik atau setidaknya mengurangi keparahan dan frekuensi serangan panik
Sayangnya, banyak orang dengan serangan panik tidak mencari atau menerima perawatan.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghentikan serangan panik dan membantu mencegah serangan terjadi lagi di kemudian hari.

1. Psikofarmakologi
Gunakan obat yang diresepkan. Salah satu cara paling efektif untuk menghentikan serangan panik adalah menggunakan obat-obatan yang digolongkan sebagai obat antikecemasan dan obat penghambat penyerapan serotonin selektif (selective serotonin reuptake inhibitor)

2. Psikoterapi

3. Kontrol pernapasan Anda

  • Kebanyakan serangan panik memicu napas cepat dan dangkal yang semakin memperkuat serangan, sehingga gejala yang dirasakan semakin lama. Dengan mengontrol pernapasan, Anda dapat membantu mengembalikan detak jantung ke normal, menurunkan tekanan darah, memperlambat laju keringat, dan mengembalikan kendali diri.
  • Salah satu metode untuk memelankan napas adalah menarik napas dalam dan tahan selama yang Anda bisa. Cara ini menyeimbangan level oksigen dan karbon dioksida serta mengurangi perasaan seolah Anda tidak bisa bernapas.
  • Setelah menahan napas, mulailah teknik pernapasan diafragma dalam. Tarik napas dengan pelan dan dalam, kemudian embuskan dengan lebih pelan.
  • Untuk melatih pernapasan diafragma, cobalah duduk di kursi dengan satu tangan di dada dan tangan lainnya sedikit di bawah tulang rusuk. Duduklah dengan nyaman, lutut ditekuk, bahu dan leher rileks.
  • Selanjutnya tarik napas dengan pelan melalui hidung dan biarkan perut Anda mengembang, tahan dada bagian atas agar sebisa mungkin tidak bergerak. Perlahan embuskan napas, kencangkan otot perut, dan tetap jaga posisi dada atas. Tangan yang diletakkan di area perut harus bergerak ke luar ketika Anda menarik napas, kemudian kembali bergerak ke dalam saat mengembuskan napas, sementara tangan yang diletakkan di bagian dada tetap diam.
  • Cara lain adalah metode 5-2-5. Tarik napas dengan diafragma selama 5 detik. Tahan napas selama 2 detik. Kemudian embuskan selama 5 detik lagi. Ulangi 5 kali.


Apa komplikasi dari serangan panik tidak diobati
      Tanpa pengobatan, serangan panik cenderung terjadi berulang kali selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Sementara mereka biasanya dimulai pada usia dewasa muda, gejala mungkin timbul lebih awal atau di kemudian hari pada beberapa orang.
Komplikasi tersering yaitu gejala-gejala yang dapat berkembang sebagai akibat dari serangan panik menjadi penyakit mental lainnya, termasuk ketakutan irasional tertentu seperti  fobia meninggalkan rumah, agoraphobia (menghindari situasi sosial), depresi, masalah kerja atau sekolah, masalah keuangan, dan penyalahgunaan alkohol atau zat lainnya. Gangguan panik juga predisposes penderita untuk berkembang menjadi penyakit jantung.
Jika tidak diobati, kecemasan dapat memperburuk ke titik di mana kehidupan seseorang sangat dipengaruhi oleh serangan panik sehingga  memiliki masalah dengan teman-teman dan keluarga, gagal di sekolah, dan  atau kehilangan pekerjaan Mungkin ada periode perbaikan spontan dalam serangan, namun serangan panik biasanya tidak sembuh.

Kesimpulan
      Serangan panik adalah pengalaman menakutkan dan terjadi sangat mendadak yang membuat Anda merasa seolah terkena serangan jantung, kehilangan kendali, atau merasa akan mati.
      Apabila tidak ditangani secara benar maka serangan panik akan bertambah parah dan menganggu produktivitas serta menurunkan kualitas hidup pasien.
      Pengobatan serangan panik meliputi psikofarmakologi(obat anti cemas) dan psikoterapi .
    Apabila anda mengalami keluhan dan gejala serangan panik, anda bisa berkonsultasi lebih lanjut  di poliklinik  RS Panti Wilasa “Dr Cipto” Semarang.

 

{oleh : dr. Yoseph Chandra, M.Kes.}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 44 (OKTOBER-DESEMBER 2015)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev PENGHARGAAN SERVICE EXCELLENCE
Next PERAWATAN KAKI DIABETES

Tinggalkan Komentar