Logo

KIAT ORANG TUA MENYAJIKAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI

makanan sehat dan bergizi
KIAT ORANG TUA MENYAJIKAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI

  ”Mama…aku dibeliin hamburger aja ya buat makan malam…!”, “Iihhh…aku ga mau Iihhh ga mau…sayurnya ngga enak bu!”, “Ngga, aku ngga haus..aku ngga mau minum banyak, nanti kembung”serta sejenis kalimat penolakan lainnya, pasti  pernah di temui dari sang buah hati. Saat sarapan hingga makan malam biasanya akan menjadi ajang diskusi panjang yang kadang diselipi dengan ceramah dan omelan bila  anak anda melakukan aksi tutup mulut terhadap sayur, buah dan makanan bergizi lainnya.Tulisan ini bertujuan menelusuri beberapa hal yang baik untuk diketahui berkaitan dengan kiat orang tua menyajikan makanan sehat dan bergizi.

 

Apa sih artinya anak saya sudah mendapatkan makanan bergizi?
Seorang anak dikatakan telah memperoleh makanan bergizi bila tercukupi kebutuhan makannya baik dalam sisi jumlah maupun dalam sisi kandungan zat gizi yang diperlukan. Makanan yang memenuhi kriteria gizi seimbang yaitu mengandung semua unsur gizi yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.  Mengingat kandungan zat gizi dalam bahan makanan amat bervariasi, jalan satu satunya untuk meyakinkan bahwa kebutuhan zat gizi si kecil terpenuhi adalah dengan membiasakan anak makan beragam bahan makanan dan bukan hanya satu jenis makanan saja. Rekomendasi yang cukup mudah diingat adalah: konsumsi sebanyak mungkin bahan makanan nabati (sayur, buah dan biji-bijian) dan minuman, gunakan secukupnya bahan makanan hewani, kurangi konsumsi bahan makanan bergula dan berlemak tinggi. Makanan sehat harus memegang prinsip 3 B plus A yang meliputi Bergizi, Berimbang, Beragam, dan Aman.  

Adakah bahan makanan yang perlu dibatasi  oleh anak?
Sebaiknya orang tua membatasi pemberian makanan dengan kandungan lemak tinggi termasuk didalamnya makanan olahan, makanan yang digoreng dan makanan dalam kaleng. Yang perlu pula diperhatikan adalah penggunaan garam secukupnya

Makanan fast food itu memang membahayakan kesehatan ya?
Ya dan tidak. Semua itu tergantung dari seberapa sering kita mengkonsumsi, jenis fast food apa yang dilahap serta bagaimana proses pembuatannya. Sesekali menyantap fast food sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan berarti. Namun bila fast food dikonsumsi terus menerus, tentu tidak dianjurkan. Di bahan makanan berlabel fast food biasanya berkalori terlalu tinggi, kaya lemak serta minim akan bahan-bahan berserat seperti buah-buahan dan sayur-mayur. Mengkonsumsi terus menerus artinya menumpuk cikal bakal bom penyakit seperti kegemukan, kencing manis, darah tinggi dan jantung koroner.

Adakah beberapa tips yang perlu diingat sebelum mengkonsumsi fast food?
Berikut beberapa tips bermanfaat yang perlu diingat sebelum mengkonsumsi fast food:

  1. Perhatikan kandungan lemak: daging yang dibakar tentu memiliki kandungan lemak lebih rendah dibanding daging yang digoreng, terlebih dengan yang berbalut tepung panir.
  2. Cari informasi kandungan nutrisi fast food melalui portal internet yang dimiliki oleh produsen.
  3. Batasi pengkonsumsian kentang goreng dan burger dengan menyantap terlebih dahulu sayur- sayuran dan buah-buahan.
  4. Hindari minuman dengan kandungan gula cukup tinggi (seperti cola dll). Ganti dengan air putih ataupun jus asli buah-buahan tanpa penambahan gula.


Apa yang harus saya lakukan  agar anak mau menyantap sayur dan buah?
Berikut beberapa tips yang dapat :

  1. Jadikan orang tua sebagai contoh hidup.
    Konsumsi sayur mayur sesering mungkin saat makan bersama dengan sang buah hati. Tawarkan selalu pada mereka untuk mencobanya tanpa ada kesan memaksa. Tunjukkan pada mereka bahwa orangtua menikmati sayur-mayur yang disantapnya.
  2. Biasakan menjadikan sayur-mayur menjadi bagian dari menu yang ditawarkan di tiap kali waktu makan. Dengan demikian sang anak dapat menyimpulkan bahwa sayur-mayur adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ritual makan yang biasa dilakukan di rumah.
  3. Lebih baik segar dibandingan dimasak.
    Anak-anak akan lebih mudah menyantap makanan yang dapat langsung dipegang oleh tangan dibanding bentuk sayuran yang telah berkuah ataupun ditumis.
  4. Eksperimen memasak dengan sayuran.
    Sajikan sayuran dalam bentuk yang variatif: ditumis seperti masakan Indonesia, dimasak cepat ala masakan Cina, dikukus seperti pecel-urap, dibuat sup dengan krim ataupun sup yang sayurannya diblender halus.
  5. Buat sayuran sebagai minuman.
    Perpaduan jus wortel dan jeruk, wortel dan apel, timun dan melon ataupun timun dan yogurt menjanjikan kombinasi rasa yang lezat.


Anak saya hanya mau makan satu atau dua jenis sayur sayuran. Itu cukup tidak ya?
Hal tersebut sudah cukup baik untuk “start” memulai pola makan sehat. Sayur mayur banyak mengandung vitamin dan jenis zat-zat tertentu yang berfungsi melindungi tubuh dari beberapa penyakit, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah. Karenanya para ahli menganjurkan agar sayuran dikonsumsi minimal tiga kali dalam sehari.
Bila anak hanya ingin mengkonsumsi jenis sayuran yang terbatas, biarkan dahulu. Seiring dengan waktu, terus kenalkan sedikit demi sedikit jenis sayuran lainnya. Namun jangan pernah paksa mereka untuk memakannya, tetapi motivasikan mereka untuk berani mencoba.
Jus multivitamin ataupun tablet/sirup vitamin bukan merupakan alternatif yang tepat bagi anak yang tak menyukai sayur-mayur.


    Supplementasi tersebut hanya dapat memberikan asupan tambahan vitamin dan mineral namun tak dapat menyediakan serat-serat yang juga dibutuhkan oleh tubuh dalam menjalankan kegiatannya. Makanan kurang sehat ini biasanya tersedia di banyak tempat, mulai dari sekolah, bioskop, atau ketika si kecil mengunjungi rumah teman-temannya.

PENUTUP
Sebagai kesimpulan Anda harus mampu membimbing dan mengenalkan makanan sehat kepada anak-anak sejak dini. Nah, cobalah ajak anak-anak di rumah untuk mengkonsumsi makanan yang baik bagi kesehatan tubuh. Berikut ini dijelaskan bagaimana cara untuk membiasakan anak mengkonsumsi makanan sehat:

  1. Mulai sejak dini
    Ajari anak Anda mengenal makanan sehat sejak dini, bahkan ketika dia masih balita. Ketika kebiasaan ini terpola di dalam diri mereka, kelak anak-anak akan mampu membuat keputusan sendiri mengenai apa saja asupan makanan sehat dan kurang sehat yang masuk ke dalam tubuh mereka.
  2. Buat tampilan makanan lebih menarik
    Warna dan bentuk makanan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.  Gabungkan hal yang menarik perhatian dengan makanan sehat yang sudah Anda persiapkan. Hal ini dapat mendorong anak untuk membiasakan diri dengan makanan sehat. Misalnya, gunakan pemotong kue untuk membuat buah-buahan dan sayuran agar bentuknya terlihat lebih menarik bagi anak-anak. Kombinasikan warna yang berbeda dari buah-buahan dan sayuran agar membuat anak-anak terpikat dan ingin terus mencobanya.
  3. Biarkan mereka membantu
    Mintalah anak Anda ke dapur untuk membantu Anda merencanakan dan menyiapkan makanan untuk keluarga. Duduk bersama pada minggu malam untuk membicarakan rencana menu makanan dalam seminggu. Memasak bersama si kecil selama satu minggu, turut memberi kesempatan pada anak untuk memahami bagaimana proses mempersiapkan makanan. Hal ini penting dan bermanfaat bagi  anak Anda.
  4. Makan bersama
    Biasakan dia makan bersama keluarga, entah itu sarapan, makan siang dan makan malam. Ketika anak-anak makan dengan keluarga, mereka akan terbiasa menikmati makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran.
  5. Sering ajak mereka belanja
    Mengajak anak ketika Anda belanja bahan makanan juga merupakan cara yang baik untuk mengajarinya. Anda bisa pergi ke pasar tradisional atau supermarket sehingga dapat menunjukkan kepada anak Anda jenis makanan yang berbeda dan menjelaskan manfaatnya bagi kesehatan.


       Semoga dapat sedikit menjawab beberapa pertanyaan
“KIAT ORANG TUA MENYAJIKAN  MAKANANAN SEHAT DAN BERGIZI”


{oleh : Dr. Yoseph Chandra, M.Kes}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 28 (OKTOBER-DESEMBER 2011)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev LEBIH AKRAB DENGAN PERSADIA
Next DETEKSI DINI DAN PENANGGULANGAN STRES PADA ANAK

Tinggalkan Komentar