Jika dinilai berdasarkan pandangan mata, mungkin labu siam bukanlah jenis sayuran yang kurang rupawan. Selain bentuknya yang tidak eksotik, warnanya pun biasa saja. Itulah mengapa ia jarang dilirik. Tapi siapa sangka, sayuran yang biasa dijadikan lalapan ini ternyata memiliki khasiat menurunkan berat badan.
Siapa tak kenal labu siam? Dalam kehidupan seharian, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap sebagai teman makan nasi. Di Meksiko, umbi yang berumur setahun dijadikan makanan lezat setelah direbus. Tak heran, tanaman yang di Jawa Tengah dikenal sebagai labu jipang, manisah (Jawa Timur), waluh siam (Jawa Barat), dan di dunia internasional biasa disebut chayote ini dijadikan cadangan pangan bagi penduduk Meksiko.
Tumbuhan ini ditanam orang di ladang atau di halaman rumah. Tumbuhan bernama Latin Sechium edule reinw ini batangnya menjalar dan melilit sehingga perlu ditanam berdekatan dengan pohon lain atau disediakan punjung-punjung agar batangnya dapat melilit. Tanaman ini asli Amerika Selatan, daunnya berbentuk lekuk tangan, sedangkan buahnya berbentuk genta.
Menurut dokter spesialis gizi klinik, Dr. Cindiawaty Pudjiadi MARS, MS, Sp.GK, labu siam memiliki dua ukuran, yaitu besar dan kecil. Namun untuk kandungan gizi yang dimiliki oleh labu siam yang besar ataupun kecil memiliki kesamaan, tetapi dengan berat yang sama. Bila melihat kandungan gizi yang terdapat di labu siam, maka terlihat bahwa labu siam mengandung sedikit kalori. Dimana dalam 100 gramnya hanya mengandung 24 kalori. Tetapi memiliki kandungan serat sebanyak 3 gram.
Solusi Obesitas
Anda bermasalah dengan berat badan dan memiliki keinginan untuk menurunkannya? Solusinya ada pada si “waluh” ini. Labu siam merupakan santapan yang tepat bagi orang yang berkeinginan menurunkan berat badan atau mengalami obesitas karena jika dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak, labu siam bisa membantu untuk mengenyangkan perut. Hal itu dikarenakan labu siam memiliki kandungan serat yang banyak dan sedikit kalori. Dimana kandungan serat tersebut akan membuat rasa kenyang lebih lama. Selain itu juga dapat membantu memperhancar buang air besar, jelas Dr. Cindi.
Selain bisa menjadi sahabat bagi pengidap obesitas, Labu siam juga dikenal “ramah” dengan penderita tekanan darah tinggi. Berdasarkan penelitian, kalium yang terkandung labu siam berkhasiat mengurangi tekanan darah tinggi.
Selain kalium, labu siam memiliki kandungan vitamin B dan vitamin C namun dengan kadar yang sedikit. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin tersebut, maka perlu dibantu dengan makanan lain yang lebih tinggi sumber vitamin C dan vitamin Bnya. Dr. Cindi mem-beritahukan, agar kandungan gizi yang terdapat dalam labu siam tidak terlalu banyak berkurang, maka untuk memasak labu siam sebaiknya tidak terlalu lama.]
*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 25 ( JANUARI - MARET 2011 )
