Logo

LAWAN PENYAKIT SALURAN CERNA DENGAN PROBIOTIK

LAWAN PENYAKIT SALURAN CERNA DENGAN PROBIOTIK

Probiotik didefinisikan sebagai mikroba yang didapat dari suplemen diet yang dapat mempengaruhi tubuh manusia secara menguntungkan khususnya disaluran cerna. Probiotik yang paling sering digunakan adalah golongan lactobacillus dan bifidobacteria.

 

     Lactobacillus diidentifikasikan pertama kali oleh Louis Pasteur di Prancis (1845-1895). Penemu ini memenangkan hadiah nobel, teori yang dikenal dengan intoxication theory atau internal youth theory yang antara lain menyebut dengan konsumsi yoghurt dapat mencegah penuaan. Lactobacillus merupakan bakteri yang habitatnya berasal dari membran mukosa dari hewan, manusia, tanaman, limbah dan makanan fermentasi.
Bifidobacteria pertama kali diisolasi dari feses atau kotoran bayi yang hanya minum Air Susu Ibu (ASI). Terdapat banyak sekali dalam usus manusia dan hewan. Contohnya Bifidobacterium Longum, Bifidobacterium infasis dan Bifidobacterium bifidum.
Produk probiotik terdiri dari 2 jenis yaitu: sebagai bahan baku produk pangan, kultur probiotik yakni bakteri tunggal atau kumpulan bakteri yang ditimbulkan dalam media pertumbuhan yang sesuai. Sebagai produk pangan akhir, yakni menggunakan kultur probiotik sebagai salah satu ingredientnya, contohnya yoghurt, kefir dan susu formula.
Probiotik didefinisikan sebagai komponen makanan yang tidak diserap dan bermanfaat meningkatkan satu atau lebih mikroba usus yang bermanfaat dan memiliki efek positif terdapat kesehatan manusia. Probiotik yang paling sering digunakan adalah substrat karbohidrat (contoh serat makanan). Kombinasi mengkonsumsi probiotik spesifik dan prebiotik disebut sinbiotik yang memberi keutungan kesehatan dengan aksi sinergistik.
Flora normal dalam tubuh manusia sudah ada secara alamiah, namun dapat saja hilang. Gangguan flora normal pada usus dapat menimbulkan beberapa kelainan terutama dibagian gastrologi, beberapa kelainan yang sering dikaitkan antara lain antibiotik associated diarrhea (mencret yang timbul karena penggunaan antibiotik) atau penyakit Inflamatory Bowel Disseases atau Irritable Bowel Syndrome yang sering dikaitkan dengan gangguan keseimbangan flora normal.
Untuk menyeimbangkan kembali maka penggunaan prebiotik, probiotik dan sinbiotik dapat digunakan. Prebiotik terdapat dalam bahan makanan alami maupun olahan (ekstrasi) seperti yoghurt, susu, tape, tahu, tempe dan sebagainya. Ada lima kriteria mikro organisme yang dapat disebut probiotik,yaitu:
1.    Harus diisolasi dari spesies yang sama seperti yang diinginkan pada tubuh manusia.
2.    Harus memiliki efek menguntungkan yang sudah teruji pada tubuh manusia.
3.    Harus non patogen.
4.    Harus dapat bertahan ketika melalui saluran cerna.
5.    Dalam penyimpanannya sejumlah besar bakteri yang hidup harus dapat bertahan hidup dalam periode yang lama.
Mikroba saluran cerna adalah unsur terpenting dalam pertahanan sistem pencernaan. Peningkatan atau penurunan fungsi pertahanan usus normal tergantung pada perkembangan komposisi awal mikroflora saluran cerna. Gangguan tertentu dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap penyakit. Alaminya, mikroflora saluran cerna normal dapat mencegah pertumbuhan berlebih bakteri pathogen di daerah tersebut. Probiotik menambah jumlah mikroflora pada saluran cerna untuk meningkatkan kerja mikroflora normal sehingga dapat meningkat fungsi pertahanan mukosa saluran cerna.
Keuntungan Probiotik melindungi saluran cerna dapat diketahui dari beberapa hal, misalnya kolonisasi bakteri disaluran cerna yang menekan pertumbuhan atau pengikat epitel oleh kuman patogen dan produksi zat anti mikroba, meningkatkan fungsi barrier saluran cerna, mengontrol masuknya bakteri dari makanan, merangsang daya tahan mukosa dan sistemik. Probiotik juga memiliki potensi menstabilkan ketahanan imunologi di mukosa saluran cerna dengan mengurangi sitokin pro inflamasi lokal.

Mekanisme Probiotik.
    Di dalam usus terdapat bakteri baik dan jahat, jumlahnya sangat banyak. Seharusnya bila tubuh sehat, maka terdapat keseimbangan antara bakteri baik dengan bakteri jahat. Jumlah bakteri baik sangat dibutuhkan dalam bentuk, jumlah dan jenis kenapa demikian? Karena di usus besar ada proses fermentasi, proses pembusukan. Proses itu membutuhkan bakteri sehingga terjadi proses fermentasi yang menghasilkan asam lemak bebas yang dibutuhkan untuk kesehatan usus. Probiotik memiliki mekanisme yang secara tidak langsung memodifikasi flora bakteri endogenous ataupun system imun.
    Secara fisiologis probiotik dapat bertahan hidup dalam saluran cerna karena memiliki “ketahanan relatif” terhadap asam lambung dan cairan empedu. Probiotik juga dapat melekat erat dengan sel epitel lapisan mukosa saluran cerna. Probiotik dapat menstimulasi proliferasi (pertumbuhan/ penebalan sel epitel saluran cerna) sehingga “memperkuat barrier fisik” yakni mencegah kuman pathogen di saluran cerna masuk kedalam sirkulasi darah. Selain itu probiotik dapat mengaktifkan proliferasi sel imun dan aktivasi limfosit B serta merangsang pelepasan antibody melawan kuman pathogen.

Mengatasi Penyakit Saluran Cerna.
    Probiotik digunakan secara luas untuk menangani penyakit saluran cerna dan aman dikonsumsi. Probiotik banyak digunakan untuk penyakit diare termasuk diare infeksi, diare berhubungan dengan antibiotic, diare akibat clostridium difficile, akibat radiasi, diare perjalana (traveller's diarrhea) dan segala kondisi yang berhubungan dengan diare.
    Pada intoleransi laktosa penggunaan probiotik dapat mengurangi aktivitas lactase pada lumen saluran cerna sehingga menghilangkan intoleransi. Probiotik juga dapat digunakan untuk tujuan lain seperti mencegah kanker kolon, konstipasi, infeksi H. Pylori, ensefalopati hepatic, penyakit perlemakan hati non alcohol (non alcoholic fatty liver diseases) dan pancreatitis akut. Meskipun demikian, untuk diare yang disebabkan gangguan malabsorpsi, manfaat probiotik masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
    Probiotik, prebiotik dan sinbiotik digunakan dalam pengobatan bukan sebagai terapi tunggal, melainkan pengobatan pendampingan (obat tambahan).
    Disamping itu, probiotik juga digunakan diluar saluran cerna seperti modulasi lemak, kondisi alergi, infeksi urogenital sepsis pada pembedahan dan pasien yang sangat kritis. Mulai pula dikembangkan prebiotik yang dimodifikasi secara genetik untuk meningkatkan efektifitasnya. Hanya saja penggunaan mikroba gabungan probiotik dan probiotik yang telah dimodifikasi secara genetic perlu ditelaah aspek keamanannya.
    Pada keadaan kontipasi prebiotik, misalnya FOS (Frukto Oligo Sakarida) dan GOS (Galakto Oligo Sakarida) dapat digunakan karena banyak mengandung serat sehingga menjadikan pencernaan lebih lancar.
    Pada Irritable Bowel Syndrome (IBS), yaitu keadaan dimana usus menjadi sensitive sehingga tidak boleh terlalu asam, pemberian prebiotik juga bermanfaat. Sementara sinbiotik karena evidence based medicinenya lemah, pemanfaatannya untuk diare tidak terbukti bermanfaat, justru pada kasus-kasus tertentu dapat memperberat diare.
    Probiotik sangat beragam jenisnya dan dapat mengandung banyak komponen aktif yang belum teridentifikasi seluruh efektifitasnya. Sehingga baik efek positif dan negatif maupun efek sampingnya tetap harus dipahami. Penelitian yang dilakukan menunjukkan masing-masing jenis atau golongan probiotik memiliki pengaruh yang efektif pada kondisi-kondisi tertentu dan relative aman.


{ Oleh : dr. Indrayati Handoyo }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 15 ( JULI - SEPTMEBER 2008 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev DR. ROCHMANADJI WIDAJAT, SP.AK, PENULIS BUKU A GREAT AND SSTAINABLE HOSPITAL
Next BIDUREN HEMOROID

Tinggalkan Komentar