Logo

MASIH ADAKAH MASA DEPAN

MASIH ADAKAH MASA DEPAN

 Robert F Kennedy mengatakan “Only those who dare to fail can achieve success.” Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan. Kegagalan seperti halnya palu yang siap untuk dipukulkan. Bila palu itu dipukulkan pada kaca, maka kaca itu akan pecah bahkan hancur. Beda ketika palu itu dipukulkan pada baja. Palu itu akan menjadi alat penempa yang bagus bagi baja.

 

      Masih adakah masa depan ketika tantangan, halangan dan kegagalan itu datang? Masih!!! Bagi mereka yang hati dan jiwanya seperti baja yang semakin ditempa semakin berkualitas tinggi. Berikut ini adalah beberapa motivasi hidup untuk membangun spiritual kita menuju pada spiritual yang berkualitas tatkala menghadapi tantangan, halangan bahkan kegagalan.

1.    Jangan Terpaku Di situ
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. (Yesaya 60:1-2)
      Gagal adalah kata yang menakutkan bagi kita. Kita sulit menerima kegagalan dan menjadikan kegagalan adalah batu sandungan bagi keberhasilan. Padahal, kadang kegagalan bila disikapi dengan lapang dada akan menjadi batu loncatan menuju keberhasilan. Tetapi kita sudah menyerah pasrah dan meratapi kegagalan itu. Belajar dari Thomas Edison, ia sudah mengalami ratusan kegagalan sebelum berhasil dengan penemuannya. Dari pengalamannya, ia mengatakan, “Banyak kegagalan hidup yang dialami oleh manusia disebabkan mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah selangkah lebih dekat dengan kesuksesan. Ini terjadi ketika mereka kemudian menyerah pasrah.”
      Alexander Graham Bell: When one door closes another door opens; but we so often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us. Kita kerap melihat kegagalan sebagai bencana, diam terpaku dan melihat pintu harapan telah tertutup. Diam terpaku melihat jalan keluar yang buntu. Kita perlu sebuah keyakinan, saat sebuah pintu tertutup, terbukalah pintu lainnya. Namun seringkali kita terpaku menunggu dan menyesali tertutupnya pintu pertama tanpa pernah sadar bahwa sesungguhnya ada pintu lain yang terbuka untuk kita jalani. Demikian juga yang spiritualitas yang kita alami.  Terpuruk meratapi kegagalan mereka. Hidup terasa tidak ada masa depan yang pasti. “Meratapi hidup dalam kegelapan”. Yesaya mengebrak kita dengan mengatakan “bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” Mata kita hanya tertuju pada dunia yang gelap, masa depan yang tak berpengharapan, jalan keluar yang telah tertutup; padahal Tuhan telah menerbitkan terang bagi kita hari ini. Awal dari perjuangan berikutnya adalah bangkit dan nyalakan terangmu. Orang percaya tidak boleh menyerah dan kalah. Pegang janji Tuhan. Mazmur  37:24 “apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”

2.    Fokus Ke Depan
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." (Yosua  1:9)
      Ulat Kecil mempunyai keinginan untuk mencari daun-daun hijau di seberang jalan. Tetapi ia harus melalui jalan raya yang lebarnya 6 meter. Ada banyak yang mencibirnya, ada juga yang memberi motivasi padanya. Dengan tetap fokus pada tujuan di depan, akhirnya si ulat bisa mencapai daun-daun yang hijau dan segar.
       Ulat kecil mengajarkan kita tentang keteguhan dan keyakinan pada diri sendiri. Sebelum kita percaya pada orang lain, mulailah dengan percaya pada diri sendiri. Dengan demikian kita telah mengantongi satu pikiran positif untuk merespon setiap perkataan orang lain. Dan sebelum kita mulai mempercayai diri sendiri, dasarilah pada kepercyaan yang teguh pada kuasa Tuhan yang setiap hari memberi energi yang tiada berakhir. Percaya bahwa Tuhan menyertai sepanjang jalan kehidupan kita. Teruslah bermimpi dan berharap, sebab dalam mimpi dan pengharapan itulah Tuhan menyediakan kekuatanNya untuk kita. “Curahkan segala yang anda miliki pada mimpi-mimpi anda, maka anda akan terpesona dengan energi yang muncul dari dalam diri anda (William James).” Sebagaimana ulat, O.S Marden memberi motivasi pada kita; semua yang anda impikan, anda inginkan dan anda harapkan, akan dapat anda raih jika anda memiliki kekuatan untuk bertahan, jika anda dapat tetap terfokus pada tujuan anda dengan intensitas yang cukup dan dengan satu tujuan. Terus berjaung dalam penyertaan Allah.
   Penyertaan Allah mengatasi segala kecurigaan, kebimbangan atau ketidakpercayaan. Sehingga penyertaan Allah mengubah memotivasi diri kita untuk terus fokus pada apa yang kita raih di depan. Penyertaan Allah memberikan keberanian menghadapi masa depan sebab ia percaya pada harapan di depan yang bisa ia capai. Penyertaan Allah akan membawa kita pada seberang jalan dengan berbekalkan pengharapan. Fokus ke depan bersama Allah.

3. Ketekunan menghasilkan Buahnya
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. (Yakobus 1:4)
      Seorang anak kecil melihat seorang nenek yang melakukan hal secara berulang-ulang tiap hari. Ia bertanya: " Sebenarnya nenek sedang melakukan apa sih?" Sambil tersenyum, nenek pun menjawab, "Nenek sedang menggosok besi batangan ini, Nak." "Untuk apa nenek menggosok besi batangan itu?" jawab si bocah. "Nenek menggosok besi batangan ini untuk dijadikan sebatang jarum!" "Wah! Mana mungkin Nek, besi batangan sebesar ini bisa digosok menjadi jarum?" Nenek menjawab: "Selama kita memiliki kemauan dan kesabaran, selama kita memiliki ketekunan, keteguhan, keyakinan, dan keuletan, besi batangan ini bila digosok terus menerus suatu hari nanti pasti akan menjadi jarum!"
      Epictetus mengatakan: “Tidak ada hal hebat yang tercipta dalam sekejap. Engkau perlu berusaha dengan tekun”. Ketekunan menjadi kekuatan mencapai sukses yang tidak dijual di mana-mana pun tempat. Ketekunan harus digali dalam jiwa yang penuh pengharapan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tak ada orang tekun yang hidupnya kekurangan. Tuhan akan membuka semua kemungkinan pintu berkat bagi mereka yang ber-jiwa-kan ketekunan. Pintu berkat yang satu tertutup, pintu berkat yang lain akan terbuka. Karena tidak ada kata menyerah bagi mereka yang tekun mengerjakan banyak kemungkinan untuk membuka pintu-pintu berkat yang telah Tuhan sediakan.
      Ketekunan menjadi lebih sempurna ketika kita melihat Allah yang penuh ketekunan menciptakan manusia. Dari debu dan tanah kita dibuatNya. Dengan jemariNya sendiri Allah mengukir setiap bagian tubuh manusia. Hebat! Kita dibentuk dari hasil karya ketekunan Allah. Lebih lagi, dengan ketekunan Allah merajut hidup kita hari demi hari. Membentuk menjadi karya yang indah.
Untuk itu ketekunan haruslah menjadi jiwamu. Menghasilkan karya yang lebih baik. Mewujudkan yang mustahil menjadi mungkin. Terlebih bertekunlah dalam doa. Amin.

 

{oleh : Pdt. Yohanes Setiyanto}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 36 (OKTOBER-DESEMBER 2013)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev SEMINAR AWAM : OSTEOPOROSIS
Next JANGAN TAKUT MELANGKAH

Tinggalkan Komentar