Logo

OSTEOPOROSIS 1

OSTEOPOROSIS 1

Pendahuluan
    Osteoporosis adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Pada orang yang menderita penyakit ini, tulang mudah tipis, rapuh dan pada akhirnya patah. Walaupun penyakit ini banyak dialami oleh wanita, laki2 juga tidak luput dari penyakit ini. Di seluruh dunia penyakit ini menyebabkan hampir 2 juta kasus patah tulang pinggul setiap tahunnya. Osteoporosis seperti halnya pada penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung dan artritis tidak menunjukkan gejala awal, tidak terdiagnosis hingga melewati usia 70 atau setelah patah tulang terjadi.

Definisi
    Osteoporosis di definisikan sebagai kerapuhan tulang atau kerangka – konsep kunci yang mengkaitkan dengan rendahnya massa tulang dan resiko patah tulang. Pada kenyataannya jika tidak menjadi patah tulang, osteoporosis tidak akan menjadi masalah medis yang penting. Patah tulang dapat terjadi di tulang punggung, pinggul, pergelangan tangan, pergelangan kaki,  tulang pangkal paha, dan tulang rusuk.

Siklus Kehidupan Tulang
    Tulang terdiri dari dua jenis jaringan. Delapan puluh persen tulang terbentuk dari tulang kortikal yang kuat dan padat, dan memberikan hampir semua kekuatannya pada rangka tubuh, sementara 20% lainnya terbentuk dari tulang trabekular yang terbuat dari jaringan molekul yang halus yang mengelilingi sumsum tulang. Walaupun jaringan molekul ini sangat tipis, namun menyediakan dukungan maksimum dengan jumlah materi yang minimum.
    Setiap tulang terdiri dari dua jenis jaringan tulang, dengan tulang trabekular di bagian dalam, dekat dengan sumsum tulang, dan tulang kortikal di sekelilingnya. Jumlah tulang kortikal dan trabekular berbeda pada setiap tulang. Pada tulang punggung hampir semuanya terdiri dari tulang trabekular dikelilingi oleh tempurung kortikal tipis, sebaliknya pada tulang panjang pada kaki dan lengan, hampir semuanya terbentuk dari tulang kortikal, dengan tulang trabekular terpusat hanya pada ujung tulang.
    Jaringan tulang dibentuk oleh kristal-kristal kecil kalsium dan fosfor yang melekat dalam jaringan yang menahan serat protein. Protein utama yang menahan tulang adalah kolagen tipe 1. Kristal kalsium memberikan kekuatan, kepadatan dan kekerasan pada tulang, serat kolagen menyediakan  Mineral lainnya yang terdapat di dalam tulang termasuk fluor, sodium, potasium, sitrat dan lain-lainnya berfungsi sebagai lem, menahan kristal kalsium dan fosfor bersamaan.
    Tulang mempertahankan jaringannya dengan merencanakan silus pemeliharaan dengan hati-hati. Jaringan tulang secara konstan diganti dengan proses remodeling tulang. Proses tersebut terjadi karena peran sel osteoklas yang berfungsi membongkar sel-sel yang lama / rusak yang disebut dengan proses resorbsi, dan akan digantikan oleh sel osteoblas yang berfungsi sebagai pembentuk sel2 tulang baru. Massa tulang dipelihara oleh keseimbangan dua proses ini. Seluruh siklus membutuhkan waktu 4 hingga 8 bulan. Proses resorbsi membutuhkan waktu 4 hingga 6 minggu, sementara proses pembentukan tulang baru membutuhkan waktu 2 bulan.
    Mulai dari lahir hingga dewasa umur 30 tahun, jaringan tulang dibuat lebih banyak daripada yang hilang, tapi setelah usia 30 tahun situasi terbalik, jaringan tulang yang hilang lebih banyak  daripada yang dibuat. Hal ini tidak terlepas dari fungsi hormon sexual baik pada laki-laki dan wanita pada masa remaja mempercepat pembentukan tulang, yaitu hormon estrogen, progesteron (perempuan) dan testoteron (laki-laki). Demikian juga pada waktu menopause, dengan berkurangnya hormon estrogen, maka proses pembongkaran lebih cepat terjadi.
    Vitamin D berperan untuk membantu penyerapan kalsium, namun dengan semakin bertambah tua, fungsi vitamin ini semakin berkurang. Sembilan puluh lima persen kalsium tubuh berada di dalam tulang. Fungsi kalsium tidak semata penting pada tulang yang sehat, tapi juga dibutuhkan oleh konstraksi otot, ritme jantung, fungsi ginjal. Karena fungsi kalsium penting, maka tubuh mengembangkan sistem hormon untuk menjaga kadar kalsium tersebut, yaitu hormon paratiroid, kalsitonin, dan vitamin D.
    Hormon paratiroid terletak dalam empat kelenjar kecil paratiroid yang terselip di belakang leher dan berhubungan dengan kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk mempertahankan kadar kalsium tetap dalam rentang nilai normal di dalam darah. Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan absorbsi kalsium di usus. Dan vitamin D ini terdapat pada sinar matahari, dan ditangkap di kulit dalam bentuk tidak aktif, kemudian disimpan di hati, dan diaktifkan di ginjal. Hormon calsitonin terdapat pada kelenjar tiroid untuk melindungi tulang dari efek resorbsi oleh hormon paratiroid.

Resiko Terkena Osteoporosis
a. Usia, Jenis Kelamin, Ras
    Umumnya ras Afrika-Amerika memiliki massa tulang tertinggi, sedangkan ras eropa, khususnya Eropa utara memiliki massa tulang terendah. Wanita Afrika-amerika umumnya memiliki massa tulang tertinggi, salah satunya karena mereka memiliki rangka tulang yang lebih besar dan massa otot yang lebih tinggi. Massa otot dan massa tulang memiliki kaitan yang sangat erat, dimana makin besar otot, tekanan pada tulang semakin tinggi dan tulang makin besar.

b. Jenis Tubuh
       Berat badan yang  ringan, indeks massa tubuh yang rendah (ukuran berat badan dibagi tinggi badan), dan kekuatan tulang yang menurun semuanya berkaitan dengan massa tulang pada semua bagian tubuh pria dan wanita.Efek berat badan terhadap massa tulang, lebih besar pada bagian tubuh yang menopang berat badan, misal tulang paha, tulang kering.
    Pada wanita yang gemuk, tekanan berat badan lebih banyak pada tulanggnya, sehingga menigkatkan rangsangan terhadap pembentukan tulang baru untuk mengatasi hal tersebut, dan pada akhirnya massa tulang lebih meningkat. Di sisi lain jaringan lemak yang lebih banyak pada wanita gemuk dapat memproduksi estrogen setelah rahimnya tidak memproduksi estrogen lagi, maka kebutuhan untuk stimulasi dan pembentukan tulang baru dari pacua estrogen dapat lebih dipertahankan pada wanita gemuk.

c. Pil KB
Kontrasepsi oral pada wanita mengandung kombinasi estrogen dan progesteron, dan memang akan memberikan perlindungan yang lebih untuk pembentukan massa tulang, disamping adanya juga efek samping lain yang berbahaya di luar efek terhadap massa tulang.

d. Gaya Hidup
    - Merokok
          Tembakau dapat meracuni tulang dan juga menurunkan kadar estrogen. Perokok memiliki kemungkinan 1½  hingga 2 kali lebih banyak resiko mengalami patah tulang pinggul dan pergelangan tangan.
    - Alkohol
    Konsumsi alkohol berlebihan selama bertahun-tahun mengakibatkan berkurangnya massa tulang, dan pada wanita pasca menopause, jumlah massa tualng yang berkurang akan semakin besar dan demikian juga dengan tulang yang patah. Alkohol secara langsung dapat meracuni tulang. Penyakit liver yang bisa terjadi karena konsumsi alkohol berlebih juga dapat mengganggu metabolisme vitamin D, sehingga penyerapan kalsium terganggu, dan mengakibatkan tulang lemah dan tidak normal. Alkohol sendiri juga mengakibatkan menigkatnya resiko jatuh.
    - Aktivitas Fisik
Latihan pembebanan menekan rangka tulang dapat menyebaban tulang nerkontraksi dan merangsang pembentukan tulang.Oleh karena itu, atlet memiliki massa tulang yang lebih besar daripada non atlet
    - Kalsium dan vitamin D
    Kalsium adalah komponen penting dari tulang. Ketika orang bertambah tua, penyerapan kalsium dari sistem usus berkurang. Demikian juga baik pada pria dan wanita tua, terdapat kemerosotan laktosa, enzim yang digunakan untuk mencerna susu, sehingga hanya sedikit kalsium juga yang dapat diserap.Konsumsi kalsium yang dibutuhkan pada usia lanjut adalah 1200-1500 miligram.
    Manula yang tinggal di iklim musim dingin, dimana sedikit sinar matahari, akan  memiliki resiko kekurangan vitamin D, demikian pula bila kita berkurung dalam rumah atau lembaga institusi.

e. Diet
    - Protein
       Makanan yang kaya protein dapat meningkatkan resiko osteoporosis. Ketika protein hewani diuraikan tubuh, akan menghasilkan asam. Asam tersebut akan ditahan di dalam tulang dengan melepaskan kalsium yang dikeluarkan melalui urine (air seni). Kandungan asam lebih rendah pada sayuran daripada daging.
    - Fosfor
Bersama dengan kalsium, fosfor adalam mineral utama penyangga tulang.. Fosfor banyak terkandung dalam roti, sereal, kentang, daging merah, minuman cola. Bila fosfor dalam makanan melebihi kalsium, maka massa tulang akan berkurang Kemungkinan bahwa makanan yang banyak mengandung fosfor akan meningkatkan fungsi hormon paratiroid, sehingga kalsium tulang banyak terbongkar dan dikeluarkan melalui urin.
    - Kafein
Konsumsi kafein yang tinggi berarti enam cangkir/lebih kopi/teh sehari. Konsumsi kafein yang tinggi akan menambah resiko berkurangnya massa tulang, bila kafein tersebut menggantikan masukan kalsium harian.

f. Obat
    - obat thyroid
kondisi hipertiroid dapat meningkatkan pergantian tulang dan dalam jangka panjang akan mengurangi massa tualng. Pemberian terapi hormon tiroid pada penderita hipotiroid juga dapat mengakibatkan berkurangnya massa tulang. Massa tulang penderita hipertiorid dan yang menjalani terapi hormon tiroid harus senantiasa diukur. Hormon tiroid yang terlalu banyak baik secara alami ataupun karena terapi hormon dalam beberapa tahun dapat mengurangi massa tulang.
    - Steroid
Obat steroid adalah seperti halnya dexametason dan metilprednisolon dapat meningkatkan resiko osteoporosis dengan mekanisme menghambat absorbsi calsium di usus dan proses pematangan osteoblas.
    - Diuretik
Obat diuretik furosemid meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urine, sebaliknya obat diuretik hidroclortiazid akan menghambat absorbsi kalsium dari urine.
    - Antasida
Aluminium yang terkandung dalam antasida dapat meningkatkan eksresi kalsium lewat urine, sehingga kalsium tulang akan dibongkar untuk mempertahankan kadar kalsium darah tetap normal. ***

 

{oleh : Dr. Panji Aryo Prabowo, Sp.PD}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 18 (APRIL-JUNI 2009)


­­­­­­­­­­­­­­­­

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev SEPUTAR HIGH CARE UNIT
Next PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSIF

Tinggalkan Komentar