Logo

PELATIHAN INTERNAL : KEGAWATAN NEONATUS

PELATIHAN INTERNAL : KEGAWATAN NEONATUS

        Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya peningkatan ilmu dan ketrampilan SDM bidang keperawatan, pelatihan kegawatan neonatus sangatlah penting bagi para perawat pelaksana, sehingga pada saat memberikan pelayanan pada bayi risiko tinggi dengan kegawatan telah mendapatkan bekal ilmu dan ketrampilan yang mendukung pelayanan keperawatan. Sebagai upaya tersebut RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto” mengadakan Pelatihan Internal Kegawatan Neonates pada tanggal 11 September 2007 lalu. Peserta pelatihan kali ini adalah para perawat perinatologi, perawat IRB, perawat IBS, perawat IGD, perawat ICU dan beberapa perawat dari rawat inap. Pelatihan yang diselenggarakan di Aula Lt. IV RS. Panti Wilasa “Dr.Cipto” ini mengangkat materi “Teknik Resusitas Neonatus” yang disampaikan oleh Dr. Sedyo Wahyudi,SpA dan “Manajemen Kegawatan Bayi Baru Lahir” yang disampaikan oleh Dr. Bambang Sudarmanto, SpA, serta “Perawatan Bayi Resiko Tinggi” oleh Sr. Wilfrida,AMK.
     Pelatihan yang dibuka oleh Direktur RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto”, Dr. Yoseph Chandra, MKes dilanjutkan dengan materi pertama yang disampaikan oleh Dr. Sedyo Wahyudi, SpA. Resusitas menurut Dr. Sedyo merupakan bantuan awal pada bayi agar bisa memulai melakukan aktifitas pernapasan. Pada penyampaian materi ini diberikan juga cara melakukan resusitas secara teknis pada para peserta guna mendukung penyampaian makalah. Untuk materi selanjuttnya dari Dr. Bambang dengan tema “Manajemen Kegawatan baru”. Bayi yang telah mendapatkan resusitas Kata Dr. Sedyo, akan mempunyai resiko dan mengalami gangguan setelah tanda vitalnya kembali pulih. Selain teori praktek juga diharuskan agar apa yang dipelajari diberikan bisa diterapkan secara lngsung.
     Pembicara selanjutnya Sr.Wilfrida.yang mengangkat tema “Perawatan Bayi Resiko Tinggi”, dalam makalahnya Sr. Wilfrida menjelaskan bahwa Ruang Perinatologi RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto” merawat bayi yang beresiko tinggi sejak baru lahir hingga usia 1 bulan. Secara umum perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tinggi, mampu membuat keputusan dan bertanggung jawab, mampu bekerja mandiri maupun berkolaborasi dengan baik dan mempunyai kemampuan afektif yang tinggi. Sesuai pengalamannya Sr. Wilfrida memaparkan bagimana melakukan perawatan bayi dengan resiko tinggi pada para peserta.
     Dr. Bambang Sudarmanto,SpA yang didaulat sebagai pembicara selanjutnya menyampaikan materi “Manajemen Kegawatan Bayi Baru Lahir”. Dalam materinya, dokter ramah ini menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan berkaitan dengan kegawatan pada bayi baru lahir, seperti asfiksa, sindroma gawat neonates, trauma persalinan, infeksi neonates, hiperbilirubinemia, kejang dan hipotermi.
     “Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan perawat tentang kegawatan neonates, resusitas neonates dan perawatan bayi resiko tinggi,” Jelas Dr. Yoseph Chandra, MKes Direktur RS. Panti Wilasa “Dr.Cipto”. Dalam sambutan penutupnya Dr. Yoseph berpesan agar materi yang didapat bisa diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari tidak hanya sebatas pada acara pelatihan saja.

 

 

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 12 (OKTOBER-DESEMBER 2007)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev FORIL KEBINANAN : REFRESHING TENTANG KANKER RAHIM
Next SEMINAR AWAM : SEHAT DAN BUGAR SELAMA MASA KEHAMILAN

Tinggalkan Komentar