Logo

PENGGANTIAN KEHILANGAN GIGI DENGAN IMPLAN GIGI

PENGGANTIAN KEHILANGAN GIGI DENGAN IMPLAN GIGI

Sistem stomatognati adalah kumpulan beberapa organ yang mempunyai fungsi yang berkaitan satu dengan yang lainnya, yang meliputi gigi dan jaringan  penyangganya, hubungan tulang rahang atas dan bawah, sendi rahang, otot kunyah, otot wajah, lidah bibir, sistem persarafan dan pembuluh darah, serta berbagai struktur lainnya. Fungsi utama sistem ini adalah untuk mengunyah, menelan, dan berbicara. Di antara berbagai fungsi tersebut, fungsi pengunyahan mempunyai fungsi terpenting, hal ini disebabkan karena proses pengunyahan secara langsung melibatkan semua komponen dalam sistem stomatognati.

 

     Menurut drg. Albertus Fredi Susanto, Spesialis Prostodonsia RS Panti Wilasa “Dr. Cipto”, untuk menjalankan fungsi tersebut, berbagai jaringan khusus telah berkembang pada daerah orofasial (mulut dan wajah). Gigi, jaringan penyangga gigi, dan otot pengunyahan berguna untuk mempersiapkan makanan untuk dapat dicerna. Lidah, di samping berperan penting dalam berkomunikasi, juga berperan dalam penguyahan.
     “Semua aktivitas jaringan ini terkoordinasi dengan baik, sehingga gangguan pada salah satu fungsi jaringan tersebut dapat berpengaruh terhadap kualitas fungsi bicara, penelanan dari kehidupan pasien”, ungkap drg. Albertus Fredi, Sp.Pros.
    Gigi geligi dan jaringan penyangga gigi (gusi dan tulang) mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Salah satu fungsi terpenting dari kedua struktur ini adalah dalam fungsi  pengunyahan. Penelitian menunjukan bahwa 50% dari orang berusia di atas 65 tahun telah mengalami kehilangan seluruh gigi. Hilangnya gigi terutama pada orang lanjut usia baik secara langsung maupun tidak langsung akan menyebabkan gangguan pada fungsi mastikasi yang pada akhirnya akan mengakibatkan masalah pencernaan dan malnutrisi1.
    Kemajuan teknologi terutama dalam bidang kesehatan telah banyak membuat terobosan, salah satunya adalah  dalam bidang kedokteran gigi. Berbagai alternatif perawatan dapat dipilih untuk menggantikan gigi yang hilang tersebut, mulai dari gigi tiruan lepasan, gigi tiruan cekat, hingga implan gigi. Lebih lanjut drg. Fredi mengungkapkan bahwa pilihan perawatan yang dipilih berdasarkan  faktor keadaan mulut pasien, kenyamanan, estetik dan juga ekonomi.
Saat ini penggantian gigi yang hilang dengan perawatan implan gigi  telah menjadi pilihan perawatan yang paling ideal dan diminati  untuk merehabilitasi pasien dengan kehilangan gigi baik sebagian maupun seluruhnya.2 implan gigi umumnya terbuat dari bahan titanium dengan perlakuan permukaan yang berbeda tergantung dari jenis implant yang digunakan. Adanya osseointergrasi atau perlekatan antara tulang dengan implan gigi memberikan retensi dan stabilitas bagi implan tersebut.
    Implant gigi dapat digunakan untuk merehabilitasi berbagai macam kehilangan gigi baik kehilangan sebagian maupun seluruh gigi, namun perawatan dengan implan gigi ini juga mempunyai indikasi tertentu yang dipengaruhi keadaan tulang (sisa tulang dan kepadatan tulang) dan juga status umum kesehatan pasien. Pasien dengan diabetes mellitus tidak terkontrol, perokok berat dan pasien dengan gangguan imun tidak indikasi untuk perawatan implan gigi.
Tulang bukanlah struktur yang permanen dan kaku. Kemampuan tulang untuk menerima bahan tergantung dari struktur mikroskopis dan makroskopisnya. Dalam tubuh, tulang mempunyai fungsi ganda baik sebagai pelindung/penyokong maupun sebagai reservoir dari fosfor dan kalsium, dan juga sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Secara makroskopis, tulang mempunyai lapisan luar yang kompak atau lapisan kortikal, di bawahnya terdapat bagian yang lebih jarang dan berbentuk seperti jaring yang disebut sebagai tulang kanselus.3
    Tulang merupakan jaringan yang paling dinamis dan dapat berubah, keadaan ini dapat dipengaruhi oleh diet, fungsi, dan metabolisme jaringan. Kondisi eksternal dan internal tulang terus berubah sepanjang hidup. Remodelling tulang ini merupakan bukti dari kemampuan tulang untuk berakomodasi terhadap beban yang diterimanya.3
Densitas tulang berhubungan langsung dengan kekuatan dan modulus elastisitas tulang. Peningkatan densitas tulang akan memperbaiki keadaan mekanis dari pertautan implan-tulang.2 Pada tulang yang sangat padat hanya terdapat sedikit strain pada beban yang diberikan dibandingkan dengan tulang yang lebih lunak.
    Densitas dari tulang yang tersedia merupakan faktor penentu dari rencana perawatan, desain implan, prosedur bedah, waktu penyembuhan, dan initial progressive bone loading selama rekonstruksi prostetik. Kualitas tulang seringkali tergantung pada posisi rahang.
    Tulang merupakan organ yang dapat berubah dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk hormon, vitamin, dan pengaruh mekanik. Selain itu, pengaruh biomekanik seperti durasi kehilangan gigi juga cukup berpengaruh.Hilangnya tulang trabekula dari gigi karena kurangnya mechanical strain. Densitas tulang pada rahang juga menurun setelah kehilangan gigi. Penurunan densitas ini terutama dipengaruhi oleh lamanya waktu kehilangan gigi yang tidak digantikan segera.
    “Prosedur perawatan implant gigi secara umum cukup sederhana. Walaupun untuk pemasangan implan gigi ini diperlukan pembukaan gusi namun prosedur ini dapat dilakukan langsung di ruang praktek dokter gigi tanpa memerlukan rawat inap. Setelah pemasangan implan, gigi tiruan dapat langsung dibuatkan saat itu juga atau menunggu sampai terbentuknya osseointegrasi atau perlekatan antara tulang dengan implan. Proses osseointegrasi ini biasanya memerlukan waktu 1,5-3 bulan, atau bisa juga lebih tergantung dari keadaan implan dan penilaian dokter gigi bersangkutan”,  jelas drg. Fredi.
    Penanganan implan gigi di RS Panti Wilasa “Dr. Cipto” dilakukan di Klinik Gigi. Apabila Anda memiliki permasalahan gigi seperti di atas, maka jangan ragu untuk berkonsultasi di RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto”.

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 39 ( JULI - SEPTEMBER 2014 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev BAHAYA FORMALIN BAGI KESEHATAN
Next AKU TELAH MELIHAT DIA

Tinggalkan Komentar