Logo

PERAN KELUARGA MENJAGA KESELAMATAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

PERAN KELUARGA MENJAGA KESELAMATAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

Pasien yang dirawat di rumah sakit merupakan individu yang sedang memiliki masalah kesehatan, sehingga dimungkinkan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pribadi termasuk menjaga keselamatan senadiri, oleh sebab itu pasien membutuhkan dukungan dari keluarga dan tim kesehatan yang merawat.

 

     Rumah Sakit dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan melibatkan tim kerja dari berbagai profesi, maka rumah sakit menyiapkan sistem layanan terintegrasi yang berfokus pada pasien untuk  memberi pelayanan yang aman.dengan enam sasaran keselamatan pasien yaitu :
1.    Ketepatan identifikasi pasien
2.    Komunikasi efektif
3.    Pemberian obat secara aman
4.    Ketepatan pasien, lokasi dan prosedur operasi
5.    Pencegahan infeksi
6.    Pencegahan pasien  jatuh.
Dalam melaksanakan program tersebut diperlukan kerja sama antara tim kesehatan serta pasien dan keluarga  
    Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap adalah
1.    Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur
2.    Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun keluarga.
3.    Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4.    Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5.    Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6.    Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa dalam proses bersama tim kesehatan mengelola pasien
7.    Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

    Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap di rumah sakit

1. Ketepatan Identifikasi Pasien
    Pasien  dalam keadaan tidak sadar, gelisah,  mengalami gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan proses pikir, mendapat obat  bius, atau gangguan lain tidak mampu melakukan identifikasi diri dengan benar selain itu pasien yang pindah ruang rawat atau bertukar tempat tidur saat perawatan di rumah sakit berisiko mengalami ketidaktepatan identifikasi, maka rumah sakit menyusun sistem untuk memastikan identifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan adalah tepat dan jenis pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut adalah sesuai.
Peran Pasien dan keluarga untuk memastikan ketepatan identifikasi pasien adalah:

  1. Memberikan data diri yang tepat pada saat mendaftar sesuai dokumen data diri yang dimiliki. Data utama yang diperlukan adalah  nama dan tanggal lahir
  2. Selama rawat inap pasien dipakaikan gelang. Pasien dan keluarga harus memahami fungsi gelang dan patuh menggunakan  gelang tersebut selama rawat inap karena gelang tersebut dipakai oleh tim kesehatan guna memastikan kebenaran identitas dan faktor risiko pasien saat memberikan pelayanan.
    Ø    Gelang warna biru untuk laki-laki  dan gelang warna merah muda untuk perempuan dipakai untuk identifikasi
    Ø    Gelang warna merah dipasangkan pada pasien yang memiliki riwayat alergi
    Ø    Gelang warna kuning dipasangkan pada pasien yang memiliki risiko jatuh
  3. Pasien atau keluarga kooperatif saat dilakukan verifikasi identitas  oleh petugas saat akan melakukan tindakan, memberikan obat, mengambil preparat untuk pemeriksaan laborat dan lain-lain.

2. Komunikasi efektif
    Pasien yang menjalani rawat inap dikelola oleh dokter dan berbagai profesi lain sebagai tim dengan menerapkan sistem komunikasi yang efektif untuk memberikan pelayanan
    Peran pasien dan keluarga mewujudkan komunikasi efektif adalah:

  1. Menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomunikasi dengan tim kesehatan. Penunjukkan ini diperlukan untuk memastikan komunikasi berlangsung efektif dan berkesinambungan, tidak mengalami rantai komunikasi yang panjang dan kompleks yang berisiko menyebabkan perubahan makna isi informasi.
  2. Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tim kesehatan dengan benar dan  jelas.
  3. Memberikan informasi pada petugas bila ada kejadian tidak diharapkan.
  4. Meminta informasi yang diperlukan kepada tim kesehatan

3. Pemberian obat secara aman
    Pemberian obat merupakan bagian yang mengambil porsi dominan dalam tata kelola pasien rawat inap..
    Peran serta keluarga dalam menjamin keamanan pemberian obat adalah

  1. Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang pernah dipergunakan sebelum masuk rumah sakit
  2. Memberikan informasi tentang riwayat alergi atau reaksi yang dialami saat menggunakan obat tertentu
  3. Mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat  inap dengan cara memastikan identitas pasien benar, menanyakan jenis obat yang diberikan, tujuan pemberian, dosis dan waktu pemberian obat

4.    Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
    Tindakan operasi merupakan salah satu prosedur yang mungkin dilakukan pada pasien untuk mengatasi masalah kesehatannya. Bagian tubuh yang akan dioperasi bisa meliputi bagian yang bersisi (misalnya tangan atau kaki kanan dan kiri, mata kanan dan kiri) atau bagian yang multipel level (misalnya tulang belakang) atau bagian yang multipel struktur (misalnya jari tangan) dengan demikian diterapkan sistem untuk memastikan tindakan tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
    Salah satu prosedur yang dilakukan sebelum tindakan operasi adalah  proses verifikasi. Peran pasien dan keluarga dalam proses verifikasi praoperasi adalah memberikan informasi yang benar dan bekerja sama secara kooperatif  Proses yang dilakukan meliputi

  1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
    Proses ini dilakukan dengan membuat tanda pada lokasi yang dioperasi. Penandaan lokasi operasi ini melibatkan pasien, dibuat oleh dokter yang akan melakukan tindakan dan dilaksanakan saat pasien dalam keadaan sadar .Tanda ini tidak boleh dihapus dan harus terlihat sampai saat akan disayat.
  2. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dengan baik
  3. Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus yang dibutuhkan.

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
    Rumah sakit  merupakan tempat yang memungkinkan berkumpulnya berbagai jenis kuman sedangkan pasien yang sedang dirawat memiliki daya tahan tubuh relatif rendah dengan demikian diperlukan suatu proses bersama untuk mencegah timbulnya infeksi lain yang tidak berhubungan dengan penyakit utama pasien
    Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan adalah

  1. Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar
        Keluarga memiliki kemungkinan sering kontak dengan pasien,  maka untuk melindungi diri sendiri dan melindungi pasien dari perpindahan kuman disarankan keluarga menerapkan prosedur cuci tangan yang benar pada 5 (lima) momen yaitu saat sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak pasien, sesudah ke toilet, sebelum dan sesudah makan. Perlu diperhatikan juga bahwa lingkungan sekitar pasien berisiko terpapar kuman maka disarankan mencuci tangan sesudah kontak dengan lingkungan pasien (meja, alat tenun, tempat tidur dsb),
        Guna memperoleh hasil cuci tangan yang optimal Pasien dan keluarga disarankan mencermati dan mengikuti petunjuk 6 (enam) langkah mencuci tangan yang diberikan oleh petugas atau panduan cuci tangan yang ada di rumahsakit
  2. Membatasi pengunjung pasien
        Selama pasien dirawat di rumah sakit seyogyanya pasien tidak berinteraksi dengan banyak orang karena berisiko terpapar kuman dari pengunjung dalam keadaan pertahanan diri yang relatif rendah dengan demikian peran keluarga diperlukan untuk membatasi pengunjung yang kontak dengan pasien
  3. Menerapkan etika batuk yang benar
    Keluarga dan pengunjung yang batuk berisiko menyebarkan kuman melalui partikel halus di udara dengan demikian bila sedang mengalami batuk keluarga perlu menggunakan masker atau menerapkan tehnik perlindungan yang benar saat batuk yaitu menutup mulut dan hidung menggunakan lengan.

6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
    Individu yang sedang sakit memiliki keterbatasan dalam pengamanan diri termasuk menghindari jatuh. Rumah sakit  mengambil tindakan untuk mengurangi risiko dengan melakukan pengkajian faktor-faktor yang dapat menyebabkan jatuh seperti, penggunaan obat, gaya jalan dan keseimbangan, alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien, riwayat jatuh saat berjalan atau saat istirahat baring di tempat tidur.
    Peran pasien dan keluarga dalam mencegah jatuh saat dirawat di rumah sakit adalah

  1. Pastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning dipakai pasien
  2. Jangan melepas atau memindah kartu kuning yang dipasang petugas dekat tempat tidur pasien atau di depan kamar pasien karena kartu tersebut merupakan penanda untuk mewaspadai pasien yang  beresiko jatuh
  3. Keluarga atau pasien perlu memastikan diri untuk memahami informasi yang diberikan  oleh petugas agar dapat mendukung tindakan pencegahan jatuh.
    Informasi yang perlu diketahui adalah:
    -    faktor resiko jatuh yang teridentifikasi seperti obat yang dipergunakan, kesadaran pasien, keseimbangan saat berjalan,dll
    -    tindakan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan
    -    cara untuk minta bantuan
    -    cara menggunakan bel atau sarana komunikasi di ruangan
    -    cara mengatur pengamanan tempat tidur
    -    pengggunaan tali pengaman, dll

    Pengelolaan pasien rawat inap tidak hanya mejadi tanggung jawab tim kesehatan tetapii melibatkan juga pribadi pasien sendiri dan keluarga, maka setiap bagian perlu menjalankan peran masing-masing sesuai tugasnya karena proses kerja sama yang baik merupakan dasar yang kuat untuk memperoleh hasil optimal.

 

{oleh : V. Nurhayati, Ners}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 43 (JULI-SEPTEMBER 2015)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev KARIES RAMPAN ATAU GIGIS
Next TIGA DAYA KEHIDUPAN DOA, KASIH, DAN HATI YANG PEMAAF

Tinggalkan Komentar