Logo

PERBEDAAN HEPATITIS A DAN B serta INDIKASI PEMERIKSAAN USG

PERBEDAAN HEPATITIS A DAN B serta INDIKASI PEMERIKSAAN USG

Dokter, saya ingin tahu perbedaan Hepatitis A dan B secara yang umum saja
081390548xxx


Bapak 081390548xxx,
Ada beberapa perbedaan yang bisa dicermati, sebagai berikut:
Hepatitis A
1.    Penyebab, Virus Hepatitis A (HAV)
2.    Cara Penularan, makanan dan minuman yang terpapar oleh virus dan tidak terjadi penularan dari ibu hamil ke Janinnya.
3.    Masa Inkubasi atau waktu yang dibutuhkan dari saat virus pertama timbul gejala penyakit adalah 15 hingga 50 hari.
4.    Gejala, demam, kuning, mual muntah, kering seperti  teh lebih mencolok.
5.    Harapan sembuh, sembuh sempurna (mendekati 100%), tidak tmenjadi penyakit kronis, resiko komplikasi tidak ada.
6.    Pencegahan, vaksinasi Hepatitis A, diberikan pada ana usia lebih dari 2 tahun, 3 kali selang sebulan dan enam bulan. Lebih dari 19 tahun dua kali selang  6 – 12 bulan.

Hepatitis B
1.    Penyebab, Virus Hepatitis B (HBV).
2.    Cara penularan, melalui transfusi darah,hubungan sexual, jarum suntik yang terpapar virus, bisa terjadi penularan dari ibu hamil ke janinnya.
3.    Masa Inkubasi, 50 sampai 90 hari.
4.    Gejala, Bisa tanpa gejala tiba-tiba sudah menjadi penyakit kronis.
5.    Harapan sembuh, 10 % sembuh, 90% menjadi penyakit kronis dan menjadi penyakit hati kronis, resiko komplikasi lebih banyak (Sirokosis hati dan Hepatomi)
6.    Pencegahan, Vaksinasi Hepatitis, diberikan 3 kali selang sebulan hingga 6 bulan, kurang dari 19 tahun dosis diberikan setengah dari dosis dewasa.

Demikian ibu, jawaban kami semoga ibu puas terima kasih.

Kira-kira pada usia kandungan berapa bulan baru bisa melakukan USG?
08562718xxx

Ibu,08562718xxx
    Indikasi merupakan salah satu persyaratan pentingyang harus dipenuhi sebelum pemeriksaan USG dilakukan. Di bagian kebidanan, indikasi yang dianut adalah melakukan pemeriksaan USG begitu diketahui hamil. Dalam bidang obstetric, indikasi yang dianut adalah melakukan pemeriksaan USG begitu diketahui hamil, penapisan USG pada trimester pertama (kehamilan 10-12 minggu), penapisan USG pada kahamilan kedua (18-20 minggu), dana pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk memantau tumbuh kembang janin. Dalam bidang ginelogi onkologi pemeriksaannya diindkasikan bila ditemukan kelainan secara fisik jelas adanya kelainan tersebut.
    Dalam bidang endokrinologi reproduksi pemeriksaan USG diperlukan untuk mencari kausa gangguan hormone, pemantauan folikel dan terapi infertilitas, dan pemeriksaan pada pasien dengan gangguan haid. Sedangkan indikasi non obstetrik bila kelainan yang dicurigai berasal dati disiplin ilmu lain, misalnya dari pediatric, rujukan pasien dengan kecurigaan metastasis dari organ ginelogi dan lain-lain.
Indikasi pemeriksan USG yang menurut National Institute of Health (NIH), USA adalah sebagai berikut:
1.    Menentukan usia kehamilan secara lebih tepat pada kasus yang akan menjalani seksio sesarea berencana, induksi persalinan atau pengakhiran kehamilan secara efektif.
2.    Evaluasi pertumbuhan janin, pada pasien yang telah diketahui menderita insufisiensi uteroplasenter, misalnya preeklampsia beras, hipertensi kronik, penyakit ginjal kronik, atau diabetes mellitus berat atau menderita gangguan nutrisi hingga dicurigai terjadi pertumbuhan janin terhambat atau makrosomia.
3.    Pendarahan per vaginam pada kehamilan yang penyebabnya belum diketahui.
4.    Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian terendahnya sulit ditentukan atau letak janin masih berubah-ubah pada trisemester ketiga akhir (6-9 bulan kehamilan).
5.    Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua Denyut Jantung Janin (DJJ) yang berbeda frekwensinya atau tinggi rahim tidak sesuai dengan usia kehamilan dan atau ada riwayat pemakaian obat kesuburan.
6.    Membantu tindakan pemeriksaan cairan ketuban dan tindakan khusus lainnya.
7.    Perbedaan bermakna antara besar rahim dengan usia kehamilan berdasarkan tanggal hari pertama haid terakhir.
8.    Teraba benjolan pada daerah panggul.
9.    Kecurigaan adanya kehamilan anggur.
10.    Evaluasi tindakan pengikat leher rahim (cervical cerclage).
11.    Suspek kehamilan ektopik (kehamilan diluar rahim).
12.    Pengamatan lanjut letak ari-ari pada kasus ari-ari menutup jalan lahir.
13.    Kecurigaan adanya kematian mudigah/ janin.
14.    Kecurigaan adanya kelainan bentuk rahim.
15.    Lokalisasi alat kontrasepsi dalam rahim.
16.    Pemantauan perkembangan indung telur.
17.    Penilaian profil biofisik janin pada kehamilan diatas 28 minggu.
18.    Observasi pada tindakan persalinan.
19.    Kecurigaan adanya hidramnion atau oligohidramnion (air ketuban berlebih atau terlalu sedikit).
20.    Kecurigaan terjadinya ari-ari lepas sebelum waktunya.
21.    Alat bantu tindakan monitor pada presentasi bokong.
22.    Menentukan taksiran berat janin dan atau posisi pada kasus ketuban pecah dini atau persalinan preterm.
23.    Pengamatan lanjt pada kasus yang dicurigai menderita cacat bawaan.
24.    Riwayat cacat bawaan pada kehamilan sebelumnya.
25.    Pengamatan serial pertumbuhan pada kehamilan ganda.
26.    Pemeriksaan janin pada wanita usia lanjut (diatas 35 tahun ) yang hamil.

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 15 ( JULI - SEPTMBER 2008 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev IMMUNE THROMBOCYTOPENIC PURPURA & KULIT KENTANG
Next JIKA TIDAK MAMPU MELAKUKAN HAL YANG HEBAT, LAKUKANLAH HAL KECIL DENGAN CARA YANG HEBAT

Tinggalkan Komentar