Logo

SEMBUH KARENA MENGAMPUNI

SEMBUH KARENA MENGAMPUNI

     Pada awal bulan maret tahun 2008 lalu pada saat praktek sore, saya didatangi seorang pria, Bpk A umurnya 35 tahun beralamat di Banyumanik.
Bapak ini datang dengan ditemani budenya. Status belum menikah, pada leher sebelah kanan terdapat benjolan sebesar jeruk bali dan keras bila diraba. Bpk. A menceritakan bahwa benjolan itu mulai membesar sejak 4 tahun yang lalu. Makin hari makin membesar. Akhir-akhir ini terasa nyeri menjelang pagi hari.
Saya kemudian memeriksa dan menanyakan keadaan keluarga serta riwayat hidupnya. Ternyata Bpk  A menderita sakit hati yang amat parah. Ia difitnah oleh atasannya (bos) di kantor yang membuatnya masuk penjara, dipukuli dan disiksa tiap hari agar mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya. Pada saat yang sama nenek yang sangat dikasihinya meninggal dunia lantaran sedih memikirkan cucunya. Setelah keluar dari penjara, hidupnya sangat menderita karena diliputi dendam yang sangat membara dan sakit hati. Bersamaan dengan itu lehernya semakin membesar. Pada saat itu Tuhan menjamah hati dan hidupnya. Saya memberitahukan kepada Bpk A bahwa kalau kita mengampuni orang yang telah berbuat jahat, maka kita akan menerima kesembuhan dari penyakit yang kita derita. Sayapun membimbing dia mengucapkan pengampunan kepada orang-orang yang dibencinya. Selama ini Bpk A tidak pernah bisa menangis dan tidak pernah menunjukan kesedihannya pada orang lain. Namun, saat itu Tuhan Yesus menjamahnya dan diapun menangis sejadi-jadinya, saat itu dia menyebut satu per satu orang yang pernah menyakiti hatinya, setelah lega Bpk  A  pun pulang.
    Lima hari kemudian ia datang lagi kepada saya, ia bercerita bahwa kemarin malam saat hendak tidur secara tiba-tiba benjolan di lehernya pecah dan mengeluarkan cairan putih seperti susu banyak sekali. Keesokan paginya benjolan mengecil dan lehernya sudah sembuh, benjolannya hilang dan hanya ada bekas luka kecil di leher sebelah kanan tempat keluarnya cairan. Bpk. A pun sangat berbahagia sudah terbebas dari sakit hatinya, lantaran ia mau belajar untuk mengampuni.
    Saya mempunyai banyak pengalaman ketika orang-orang menjadi sembuh saat mau melepaskan pengampunan. Ada seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan sakit kepala hebat, sudah satu bulan ia berkeliling ke dokter untuk menjalani pengobatan. Rata-rata dokter menyarankan untuk melakukan CT Scan untuk memastikan apakah ada tumor dikepala. Karena sakit kepala yang dideritanya ia sering membenturkan kepalanya pada dinding, obat apapun yang diminum hanya meredakan sakitnya hanya sebentar. Pada saat wanita tersebut untuk mengampuni orang-orang yang telah menyakitinya, pada saat itu pula kami melihat hal yang luar biasa, Sakit kepalanya sama sekali sembuh dan wajahnya kembali ceria. Sampai saat saya menulis pengalaman ini, wanita tersebut tidak pernah lagi menderita sakit kepala.
    Masih banyak pengalaman yang lain yang pada prinsipnya ketika seseorang itu membiarkan sakit hati dan dendam menguasai hati pikirannya maka kekebalan tubuhnya akan menurun drastis. Seorang istri yang membenci suaminya dapat menderita kanker yang cepat sekali pertumbuhannya karena kekebalan tubuhnya menurun. Namun saat istri mau mengampuni suaminya, berdoa pada suaminya maka kanker yang dideritanya cepat mengecil dan menjadi tak berbahaya dan berangsur sembuh total.
    Saya sangat mendukung sekali prlayanan pastoral yang dilakukan oleh RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto” karena saat ini kita mengerti betul bahwa kesembuhan penyakit fisik ternyata tidak cukup hanya diobati saja, perlu “touching people's heart” supaya hati mereka juga disembuhkan, dengan demikian kesembuhan secara fisik menjadi jauh lebih mudah.***

{ Oleh : dr. Suzanna Dewi Ratih }

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 15 ( JULI - SEPTEMBER 2008 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev JIKA TIDAK MAMPU MELAKUKAN HAL YANG HEBAT, LAKUKANLAH HAL KECIL DENGAN CARA YANG HEBAT
Next PROPER BODY MECHANICS UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI NYERI PUNGGUNG

Tinggalkan Komentar