Belakangan ini apakah anda sering uring uringan dan merasa kurang bahagia,selain itu berat badan terus bertambah, lesu dan mudah lelah.Gairah seksual juga menurun dan ditambah dengan gangguan impotensi...mungkin anda mengalami gejala andropause....
PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia, sebuah sindroma yang disebut andropause akan semakin banyak ditemui.
Istilah menopause sangat identik dengan wanita setengah baya, hampir semua orang tahu tentang menopause, tapi tidak banyak yang tahu bahwa menopause ternyata juga bisa terjadi pada laki-laki.Pada saat mencapai usia diatas 50 tahun, pria mengalami fenomena yang hampir mirip menopause pada wanita, dan disebut andropause. Pada wanita, masa menopause memiliki batas yang jelas, yakni berhentinya haid sebagai tanda perubahan dari masa reproduksi menuju masa senja, sedangkan pada pria batas tersebut tidak jelas.
Namun demikian, keduanya sama-sama mengalami penurunan kadar hormon seks. Pada wanita, yang menurun adalah kadar estrogen, sedangkan pada pria kadar testosteronnya
Dalam kurun 15 tahun terakhir andropause semakin hangat dibicarakan di dunia kedokteran. Terlebihpenduduk berusia lanjut di dunia telah berlipat ganda. Diperkirakan pada tahun 2000-2050 proporsi penduduk yang berusia lebih dari 60 sampai 80
tahun akan meningkat empat kali lipat.
Saat ini 30% pria di usia50-an akan mempunyai kadar testosteron yang rendah sehingga memunculkan gejala andropause. Gejala tersebut dapat mengganggu kualitas hidup dan menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.
GEJALA ANDROPAUSE
Gejala-gejala yang dialami setiap pria dapat berbeda-beda. Beberapa gejala-gejala khas andropause adalah:
- Penurunan libido (gairah seksual) dan impotensi (gagal ereksi)
- Perubahan suasana hati (mood ), disertai penurunan konsentrasi, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung.
- Menurunnya kekuatan otot dan massa otot
- Lesu ,mudah Lelah dan kurang energi
- Berkeringat dan gejolak panas di sekitar leher (hot flash )
- Pengecilan organ-organ seks dan kerontokan rambut
- Peningkatan lemak di daerah perut dan payudara
- Osteoporosis (keropos tulang) dan nyeri punggung
- Risiko penyakit jantung
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN ANDROPAUSE
Kini, penentuan diagnosis lebih mudah dilakukan dengan cara pemeriksaan darah pagi hari Untuk mengukur kadar testosteron. Dengan mengetahui kadar testosteron dalam tubuh,dokter dapat menentukan diagnosis andropause serta jenis pengobatan hormonal yang dibutuhkan berikut dosis dan lamanya terapi.
Pengobatan sulih hormon testosteron dapat berupa kapsul yang diminum, suntikan atau krim di oleskan pada kulit . Pengobatan ini bermanfaat untuk mengatasi gangguan fisik andropause, gangguan libido dan kemampuan ereksi.
Dengan terapi testosteron maka pasien akan mengalami:
1. Emosi , percaya diri membaik dan konsentrasi meningkat
2. Energi secara fisik dan mental meningkat
3. Kemarahan, mudah tersinggung, kesedihan, kelelahan dan rasa
4. Cemas berkurang
5. Kualitas tidur membaik
6. Libido dan kemampuan seksual meningkat
7. Massa otot meningkat, dan lemak berkurang
8. Kekuatan otot bertambah dan meningkatkan densitas tulang
9. Penurunan risiko penyakit jantung
PENUTUP
Seperti halnya menopause, andropause adalah berkurangnya hormon seksual pada pria. Andropause berkaitan dengan pengurangan produksi hormon testosteron secara bertahap pada pria di usia pertengahan.
Gejala andropause antara lain:penurunan libido,perubahan suasana hati, menurunnya kekuatan dan massa otot /tulang, lemah dan kurang energi dan gangguan konsentrasi,peningkatan lemak di daerah perut dan payudara serta meningkatnya resiko penyakit jantung.
Apakah Anda merasakan beberapa gejala di atas? Jika ya, jangan khawatir, anda dapat berkonsultasi untuk mengatasi gangguan andropause.Untuk keterangan lebih lanjut tentang andropause, anda dapat berkonsultasi di poliklinik RS Panti Wilasa “Dr .Cipto” Semarang.
{oleh : dr. Yoseph Chandra, M.Kes}
*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 46 (APRIL-JUNI 2016)