Logo

PERTOLONGAN PERTAMA PADA SITUASI GAWAT DARURAT YANG ANDA PERLU TAHU

PERTOLONGAN PERTAMA PADA SITUASI GAWAT DARURAT YANG ANDA PERLU TAHU

Situasi gawat darurat tidak mengenal tempat dan waktu. Kecelakaan lalu lintas atau serangan jantung, bisa saja terjadi di rumah ataupun di jalan raya. Mengingat pentingnya langkah-langkah awal dalam menyelamatkan hidup korban, mari kita kenali apa saja langkah-langkah yang dapat kita lakukan ketika bertemu pasien dengan keadaan gawat darurat.

 

Penurunan kesadaran (Pingsan)

  • Ketika ada korban yang tiba-tiba terjatuh dan mengalami penurunan kesadaran, langkah awal yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa pasien berada pada lingkungan yang aman. Misal jika sedang berada di tengah keramaian lalu lintas, angkat pasien ke daerah aman untuk diberikan pertolongan (kecuali pada keadaan kecelakaan atau trauma).
  • Pastikan bahwa pasien tidak sadar, jika benar pasien tidak sadar maka panggil bantuan dengan menghubungi nomor darurat atau rumah sakit terdekat.
  • Apabila Anda pernah berpartisipasi pada pelatihan bantuan hidup dasar, maka dapat dilakukan perabaan pada arteri nadi karotis, jika tidak teraba, lanjutkan dengan kompresi dada.
  • Jika keadaan nadi pasien teraba, rebahkan pasien  dengan posisi miring ke kiri  (dengan catatan bahwa pasien bukan pasien trauma). Memiringkan tubuh pasien dapat menjaga ruang pernapasan korban, posisi ini disebut posisi mantap (recovery position).

Pertolongan Pertama Pada Kejang Anak

  • Pindahkan anak ke tempat yang aman seperti kasur yang jauh dari benda benda keras dan tajam.
  • Miringkan posisi kepala ke salah satu sisi untuk mencegah anak tersedak.
  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut selama anak kejang, termasuk memasukkan sendok, makanan, minuman maupun obat obatan. Untuk pemeriksaan lebih lengkap, secepatnya bawa ke rumah sakit terdekat.

Pertolongan Pertama Ketika Mimisan

  • Berlawanan dengan kebiasaan yang umum dilakukan, jangan  posisikan orang yang sedang mimisan dengan posisi tidur. Hal ini dapat menyebabkan darah masuk ke rongga tenggorokan dan tersedak. Posisikan tubuh dalam keadaan condong ke depan.
  • Lakukan penekanan pada bagian hidung tepat dibawah tulang hidung selama kurang lebih 10 menit.
  • Jika keluhan tidak membaik dan darah banyak yang mengalir, konsultasikan dengan dokter atau unit gawat darurat terdekat, untuk dicari penyebab dan dilakukan penanganan yang lebih tepat seperti pemasangan sumbatan tampon.

Patah tulang dan trauma

  • Pertahankan posisi pasien, jangan digerak-gerakkan kecuali ada paramedis yang berpengalaman. Gerakan yang salah berpotensi memperburuk keadaan pasien, patahan tulang dapat bergerak dan memperburuk perdarahan. Jika harus dipindahkan karena alasan keamanan pasien, pastikan bagian yang terluka tidak bergeser atau bergerak karena proses pemindahan.
  • Jangan mencoba untuk mengembalikan atau menyambung kembali tulang yang patah.
  • Jangan melakukan pembasuhan atau pembersihan luka dengan apapun,  cukup tutup dengan pakaian atau kain yang bersih.
  • Jika terjadi perdarahan yang banyak dan aktif, dapat dilakukan penekanan pada bagian atas luka.
  • Hubungi tenaga kesehatan segera untuk pertolongan lanjutan.

Pertolongan Pertama Jika Orang Dewasa Tersedak
      Setiap orang pasti pernah merasa tersedak saat makan atau minum sesuatu yang bisa membuatnya menjadi batuk-batuk dan sulit untuk bernafas. Padahal bernafas adalah salah satu bagian hidup yang sangat penting bagi semua manusia. Tubuh mengalami tersedak karena terhalangnya jalur pernafasan bagian atas akibat makanan atau benda asing lainnya sehingga menghambat seseorang bernafas dan membuatnya sesak nafas. Tersedak bisa menyebabkan seseorang mengalami batuk-batuk, tapi jika saluran pernafasan tersebut terhalang cukup banyak maka bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat orang tersedak adalah:

  1. Tanyakan apakah dirinya tersedak sesuatu, jika masih bisa menjawab dengan jelas maka cukup dampingi saja. Tapi jika tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut segera berikan pertolongan.
  2. Jangan berikan minuman apapun, karena cairan yang masuk tersebut bisa menghambat udara.
  3. Berdirilah di belakang orang tersebut dan letakkan tangan kita di sekitar perut, buatlah kepalan dengan satu tangan dan ibu jari berlawanan dengan perut sementara tangan lainnya menggenggam kepalan.
  4. Dengan gerakan tajam tekan tangan ke atas dan ke dalam perut untuk mengeluarkan benda asing tersebut dari dalam tubuh.
  5. Sebuah tepukan di bagian punggung atau di tulang dada bisa menyebabkan batuk dan mengeluarkan benda tersebut. Benda asing ini harus dikeluarkan dari hypopharynx atau laryngopharynx, karena merupakan bagian dari tenggorokan yang terhubung ke kerongkongan.
  6. Jika benda asing tersebut tidak bisa dikeluarkan dari dalam tubuh, segera larikan ke rumah sakit, sebelum orang tersebut kehabisan nafas.

Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa
      Ketika digigit ular, yang pertama kali harus dilakukan adalah memastikan jenis ularnya. Jika ada bekas taring, maka dipastikan yang mengigit adalah ular berbisa sehingga korbannya harus segera mendapat pertolongan pertama.
      Selain ada bekas taring, ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit. Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas.
Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular adalah:

  1. Jangan panik. Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya
  2. Kurangi gerak. Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
  3. Cuci bekas gigitan. Jika ada, gunakan SABUN dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin. Sabun akan memicu reaksi saponifikasi yang menetralisir beberapa bisa ular.
  4. Cuci mata jika kena semburan bisa. Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus menggigit korban. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih dan sabun.
  5. Ikat kuat-kuat daerah di sekitar luka. Ikatan yang kuat di sekitar bekas gigitan dapat menghambat penyebaran racun sampai mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun untuk gigitan Ular Derik yang racun atau bisanya sangat kuat dan bersifat erosive penetrative, risiko kerusakan jaringan pada lokasi gigitan justru akan meningkat jika diikat jadi jangan lakukan ikatan pada ular jenis ini.
  6. Bawa ke dokter secepat mungkin. Serum anti bisa ular bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter. Jika dalam perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dalam posisi duduk atau berbaring untuk memastikan muntahannya tidak menyumbat saluran napas.
  7. Jangan suntikkan antiracun sendiri. Injeksi antiracun memang dibutuhkan dengan segera, namun sebaiknya tetap dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terampil. Adanya pengotor pada alat suntik terkadang malah dapat membahayakan pasien.  

Pertolongan Pertama pada Overdosis Alkohol
      Etanol adalah bahan aktif bersifat racun yang terkandung dalam semua minuman beralkohol. Etanol dapat memperlemah dan menekan aktifitas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) yang berfungsi mengontrol kemampuan psikomotorik seperti koordinasi dan reaksi gerak tubuh. Reaksi lain adalah mengganggu aktifitas anggota tubuh seperti berbicara, mengurangi pendengaran dan pergerakan mata. Alkohol juga dapat mengurangi tingkat kesadaran perilaku dan kontrol diri.. Mengkonsumsi alkohol akan menimbulkan perasaan senang yang semu. Alkohol dapat bereaksi seperti perangsang tubuh atau stimulan, tetapi sebenarnya alkohol adalah penyebab depresi (depressant). Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala overdosis alkohol berupa koordinasi berkurang, bicara meracau, pernapasan tak normal, cenderung tidak sadar, mata memerah dan ada kemungkinan koma

Jika menemui gejala-gejala tersebut, segera lakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Jika korban tertidur dengan denyut nadi dan pernapasan yang normal, bangunkan dengan cara mengguncang-guncangkan tubuh atau memanggilnya. Untuk kasus seperti ini, korban tidak membutuhkan penanganan darurat.
  2. Letakkan korban di tempat yang aman agar tidak melukai diri sendiri sambil terus dipantau keadaannya.
  3. Apabila korban tidak sadarkan diri atau tidak dapat dibangunkan dan pernapasnnya terlihat tidak normal atau korban dalam keadaan koma, jaga agar jalur pernapasannya tetap lancar.
  4. Segera bawa korban ke rumah sakit untuk bilas lambung, pemeriksaan tingkat keasaman darah, dan hemodialisa sesuai instruksi dokter juga untuk menghindari Toxic Optic Neuropathy yang dapat menyebabkan kebutaan irreversible.

 

 

{oleh : dr. Harry Pribadi}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 40 (OKTOBER-DESEMBER 2014)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev ASPEK ETIK DALAM IMPLEMENTASI - INFORMED CONSENT
Next SELAMAT MEMPERINGATI HARI AIDS SEDUNIA

Tinggalkan Komentar