Logo

PHIMOSIS

PHIMOSIS

Dok, anak saya 2,5 tahun. Pada waktu 3 bulan pernah didiagnosis phimosis. Waktu itu saya ditanya apakah pada waktu kencing sulit/mengejan; saya jawab  tidak. Akhir-akhir ini setiap pipis pasti mengejan, gimana dok, apakah anak saya harus disirkumsisi padahal masih kecil. Terima kasih.
Pertanyaan dari 081326338xxx

Bapak/ibu yang kami kasihi,
Pada anak dengan phimosis, keluhan utamanya biasanya bukanlah mengejan waktu kencing. Keluhan awal yang sering dijumpai adalah terjadinya penggembungan pada kulit ujung kemaluan (kulup) ketika berkemih dan diameter pancaran air kencing yang kecil dan menjauh. Ini disebabkan karena lubang kulupnya menyempit, sehingga air kencing yang telah keluar dari penis mengumpul di ujung penis yang terbungkus oleh kulup. Akibatnya kulup menggembung besar dan air kencing memancar jauh, dengan pancaran yang kecil. Untuk melihat ini semua, anda harus mengamati sendiri ketika anak berkemih (jawa: ditatur). Tanda phimosis yang lain adalah ketika kulup ditarik ke arah belakang penis, nampak lubang kulup yang sangat sempit, sehingga tidak memungkinkan kepala penis keluar melaluinya.   
Adanya keluhan mengejan waktu berkemih, bisa jadi bukan disebabkan oleh phimosisnya, tetapi oleh penyebab yang lain. Infeksi  saluran kencing;  sangat mungkin bisa menjadi penyebabnya. Karena pada phimosis, akan selalu tertinggal sisa air kencing setiap kali berkemih di ujung kemaluannya. Sisa air kencing ini menjadi media yang sangat baik untuk bertumbuhnya kuman. Semakin lama kuman berkembang biak dan bertambah banyak, akhirnya masuk ke lubang saluran kencing, dan bisa sampai ke dalam kandung kemih. Infeksi pada kandung kemih ini bisa memberikan beberapa keluhan pada anak; misalnya sulit untuk mengawali kencing sehingga mengejan, sering merasa ingin berkemih, tetapi setiap kali berkemih yang keluar sedikit atau ada rasa belum puas. Bisa juga menimbulkan rasa sakit ketika berkemih. Di kandung kemih ini kuman lebih leluasa lagi untuk berkembang biak, dan sangat berpotensi untuk naik ke ureter (saluran air kencing yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih); bahkan bisa juga mencapai ginjal. Jadi, apabila anak ibu saat ini ada keluhan mengejan, perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya infeksi akibat pertumbuhan kuman di kandung kemih.
Sering kali anak dengan infeksi saluran kencing bisa disertai dengan keluhan lain, misalnya demam, mual, muntah, nyeri waktu berkemih atau nyeri ketika ditekan pada perut bagian bawah, atau juga bisa berupa nyeri berulang di daerah perut yang datang dan hilang secara tiba-tiba. Tetapi pada infeksi saluran kencing yang ringan atau tidak terlalu berat, keluhan-keluhan tersebut bisa jadi tidak ditemukan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi saluran kencing asimptomatik. Walaupun tidak ada keluhan, dari hasil pemeriksaan urin bisa membuktikan adanya infeksi saluran kencing. Bila keadaan seperti ini berlanjut tanpa pengobatan yang baik, maka akan menjadi infeksi saluran kencing yang simptomatik (mulai dirasakan keluhan). Sehingga keluhan seperti mual, muntah, nyeri dibagian perut bawah, nyeri pinggang atau juga bisa berupa nyeri berulang di daerah perut yang hilang-timbul secara tiba-tiba bisa terjadi. Bagaimana dengan anak anda; apakah ada keluhan-keluhan seperti disebutkan di atas?
 Untuk memastikan kembali apakah anak anda perlu tindakan sirkumsisi/sunat/khitan; sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anda kembali untuk diperiksa ulang bagaimana keadaan phimosisnya sekarang apakah perlu sirkumsisi atau tidak. Karena kalau saat ini memang masih ada tanda-tanda phimosis, bisa berisiko untuk mengalami keadaan yang disebut dengan paraphimosis. Keadaan ini bisa terjadi ketika kulit kulup ditarik kebelakang, kepala penis dengan kesulitan bisa keluar melewatinya. Tetapi karena lubang kulup terlalu sempit, tidak bisa dikembalikan lagi ke posisi semula. Paraphimosis bisa juga terjadi secara tidak sengaja, misalnya ketika ibu atau pengasuhnya  membersihkan ujung kemaluan, dimana perlu menarik ke belakang kulup sampai kepala penis keluar, tetapi lupa atau tidak bisa mengembalikan ke posisi normal kembali. Akibatnya lubang kulup tadi “mencekik” kepala penis, mengakibatkan penis bengkak, merah dan nyeri. Kalau terjadi hal seperti ini maka diperlukan tindakan operasi segera saat itu juga.  karena kalau ditunda-tunda, lama-lama kepala penis akan mengalami nekrosis (mati). Demikian jawaban kami, semoga memuaskan anda. Terima kasih.

 

{ Diasuh Oleh : dr. Sedyo Wahyudi, Sp. A }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 23 ( JULI - SEPTEMBER 2010 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev MENGALIR BAGAI AIR
Next MENGANDALKAN TUHAN

Tinggalkan Komentar