Logo

SELINGKUH

SELINGKUH

”Pa, bagaimana sikap papa seandainya tahu bahwa pacar papa selingkuh dengan wanita lain ?”

 

      Pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang gadis remaja saat sore hari, sedang santai, di teras rumah belakang sebuah keluarga. Sang ayah pun sedang dalam posisi membaca koran. Kemudian si anak gadis ini pun duduk di kursi sebelah sang ayah sambil menunggu jawaban yang ia tanyakan. Sambil berpikir tidak sampai setengah menit, sang ayah pun menjawab, ”Ya, yang pertama tentu saja ayah akan sedih, karena tahu bahwa pacar papa selingkuh. Yang kedua papa pun akan senang dan bersyukur pada Tuhan, karena telah mengetahui lebih awal bahwa ia bukan jodoh papa.” Itu adalah sepenggal  dialog dari sebuah sinetron di salah satu stasiun televisi kita, yang entah judul sinetronnya apa, juga di stasiun televisi apa, saya sendiri lupa. Secara tidak sengaja di sore hari saya menyetel televisi dan terdapat dialog pendek ini yang kemudian saya ingat sampai dengan sekarang.
    Tidak mudah memang untuk menjawab pertanyaan seseorang apabila kita ditanya apa yang harus dilakukan saat pasangan kita selingkuh. Kalo melihat dialog di atas, pasangan sang anak gadis ini dalam arti status berpacaran. Karena itu sang ayah menjawab, tentu saja sedih karena mengetahui bahwa pacarnya selingkuh, namun di sisi lain ia senang karena mengetahui lebih awal bahwa sang pacar ya berarti bukan jodohnya. Karena status pasangan dalam arti masih tahap berpacaran, apa yang bisa diharapkan kelak bilamana sudah menikah, wong masih pacaran saja sudah selingkuh ? karena itu maksud implisit sang ayah tentu saja diputus saja status pacarannya. Karena memang status berpacaran adalah masa penjajakan terhadap pasangan kita, mumpung belum terikat pada tali pernikahan.
Lalu bagaimana apabila pasangan laki-laki dan perempuan ini sudah menikah ? Nah ini adalah hal yang tidak mudah untuk diurai. Karena ini menyangkut pendapat dari sisi agama, sisi kemanusiaan, sisi hukum dan banyak hal.
      Pernikahan adalah tidak sekedar komitmen, namun merupakan suatu keputusan yang diambil dari dua sisi anak manusia, dimana pada awalnya mereka mengucap janji akan setia sampai mati. Dalam perjalanan hidup sebuah bahtera rumah tangga, tentu saja akan banyak sekali badai dan gejolak kehidupan yang harus dihadapi. Baik itu tentang masalah anak / keturunan, masalah pekerjaan / keuangan, masalah masing-masing keluarga pasangan, demikian juga masalah menyatukan visi dan misi dua pribadi yang berbeda.
     Tidak dipungkiri bahwa sebagai manusia normal, tentu saja meskipun kita telah menikah rasa kagum, hormat, ketertarikan bahkan cinta terhadap lawan jenis dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Semuanya tergantung masing-masing dari kita untuk menyikapinya. Bahkan apabila salah seorang pasangan pernikahan yang telah terjatuh dalam perselingkuhan pun reaksi akan kejadian tersebut berbeda-beda pada tiap pasangan.
      Bill Clinton dan Hillary, dalam menghadapi badai perselingkuhan dengan Monica Lewinsky merupakan salah satu contoh yang bijak, dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk pernikahan mereka. Meskipun Hillary sangat terluka akan kejadian tersebut, dan Hillary juga sadar bahwa kejadian tersebut bukan pula yang pertama kali Clinton dalam berselingkuh namun Hillary mengambil sikap untuk memaafkan dan mencoba memulai lagi bahtera keluarga mereka, demikian pula Clinton tetap meminta maaf dan mencoba melangkah lagi dengan Hillary.
     Bung Karno sebagai seorang presiden dan seseorang yang memiliki kharisma besar sebagai seorang laki-laki, ia tidak memilih untuk berselingkuh, namun beliau justru memilih untuk menikahi wanita yang ia temui dan ia cintai lagi. Memang dalam hal ini, dari segi agama Islam hal ini diijinkan untuk memiliki istri lebih dari satu. Demikian pula saat Kris Dayanti pada awalnya ketahuan berselingkuh dengan Raul Lamos, apakah yang dilakukan Anang?  juga apakah yang dilakukan KD? Pada akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri bahtera pernikahan mereka dan KD menikah dengan Raul Lemos. Agak ironis, bahwa kejadian tersebut terjadi setelah buku tentang kehidupan karir dan cinta KD terhadap Anang terbit.   

Pengampuan adalah sebuah pilihan. Untuk tetap pahit juga pilihan.
Mana yang akan kita pilih, akan menentukan masa depan kita

      Seberapa besarkah harapan kita dan kasih sayang kita terhadap pasangan dalam menempuh kehidupan pernikahan masing-masing, adalah sebesar apakah pengampunan yang mungkin dapat kita berikan terhadap pasangan kita saat kita mengetahui bahwa mungkin suatu saat masing-masing dari pasangan kita akan menyakiti kita, akan terjatuh dalam hubungan dengan lawan jenis. Meskipun itu akan sangat menyakitkan kita, namun kita tidak akan pernah belajar untuk memiliki dan memberikan kasih sayang yang besar bila kita tidak bisa mencintai hingga kita sendiri terluka, hingga kita dapat memberikan pengampunan sebesar dari harapan kita untuk tetap mempertahankan kehidupan keluarga masing.
     Karena pada akhirnya adalah tidak ada jalan keluar dari sebuah pernikahan, dengan segala resiko dan luka dan duka yang akan dijalani, perceraian bukanlah jalan keluar terbaik. Sebagaimana kita selalu memohonkan ampun terhadap Tuhan akan segala kesalahan dan dosa-dosa kita, tentu saja kita harus dapat belajar mengampuni akan kesalahan apapun yang mungkin diperbuat oleh pasangan kita masing.masing.


{oleh : dr. Panji Aryo Prabowo, Sp. PD, M. Kes}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 34 (APRIL-JUNI 2013)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev HUT KE 63 RS PANTI WILASA DR. CIPTO - BERSAMA KITA BISA
Next DO THE BEST

Tinggalkan Komentar