Logo

10 MENIT DETEKSI DINI VERTIGO

vertigo
10 MENIT DETEKSI DINI VERTIGO

Vertigo adalah salah satu subtipe dizziness (sakit kepala berputar), diartikan sebagai ilusi pergerakan yang disebabkan oleh keterlibatan sistem vestibuler yang asimetris. Sedangkan dizziness merupakan terminologi umum untuk rasa atau sensasi tidak seimbang (disequilibrium).

 

    Penderita vertigo biasa mengeluhkan objek (benda) yang berada di sekitarnya berputar (vertigo objektif) atau dirinya yang seolah berputar terhadap sekelilingnya (vertigo subjektif). Selain itu, penderita vertigo dapat merasakan sakit kepala atau pusing, kepala terasa ringan, merasakan seolah terapung, terayun, sempoyongan saat berdiri atau berjalan, dapat disertai mual dan muntah, pucat, dan keringat dingin.
    Penyebab tersering dan utama dari dizziness (pening) dan vertigo adalah gangguan sirkulasi dan otak (cerebrovascular disorders) yang berkaitan erat dengan sirkulasi vertebrobasilar, migraine, multiple sclerosis, tumor posterior fossa, neurodegenerative disorders, beberapa jenis obat dan gangguan kejiwaan (psychiatric disorders).
Intinya, vertigo disebabkan oleh multifaktor. Salah satunya obat. Vertigo dapat disebabkan oleh karena mengkonsumsi obat-obatan golongan psikotropika.    
    Berikut ini obat psikotropik yang dapat menyebabkan vertigo:

  1. Obat anti-Alzheimer (misalnya: memantine, rivastigmine, tacrine)
  2. Obat golongan antipsikotik
    a. Tipikal (misalnya: chlorpromazine, prochlorperazine, fluphenazine, perphenazine, thioridazine, trifluoperazine)
    b. atipikal (semua kecuali olanzapine)
  3. Obat golongan antidepresan
    a. Semua obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI)
    b. Golongan trisiklik (misalnya: amitriptyline, nortriptyline, trazodone, imipramine)
    c. Golongan monoamine oxidase inhibitors (misalnya: selegiline, phenelzine)
    d. Lainnya, misalnya: nefazodone, venlafaxine, mirtazapine, bupropion.
  4. Obat golongan anxiolytics (misalnya: alprazolam, clonazepam, diazepam, lorazepam, oxazepam, chlordiazepoxide.
  5. Obat golongan mood stabilizers (misalnya: gabapentin, carbamazepine, oxcarbazepine,
    lamotrigine)
  6. Obat antikejang atau anticonvulsants (misalnya: phenytoin).

    Untuk dapat memastikan vertigo, perlu dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter. Beberapa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dokter seperti:
1.  tes reaktivitas pupil
2.  uji pergerakan ekstraokuler
3.  pemeriksaan fundoskopi
4. pemeriksaan telinga dengan menggunakan otoskop
5. uji Rinne dan Weber bila dijumpai gangguan pendengaran
6.  auskultasi jantung dan arteri karotis
7. pemeriksaan neurologis yang komprehensif (evaluasi nervus kranialis, uji fungsi serebelar, tes Romberg, dsb).


    Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, maka dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan laboratorium bila diperlukan, misalnya:
1.pemeriksaan darah lengkap
2.panel kimiawi lengkap
3.tes fungsi tiroid
4.glukosa puasa
5.faktor rheumatoid

    Pemeriksaan penunjang lain yang dapat direkomendasikan dokter sesuai indikasi adalah:
1.Electrocardiography (ECG)
2.Electronystagmography untuk mengukur pergerakan mata
3.Pencitraan radiologis (radiologic imaging) berupa:

  1. CT scan
  2. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
  3. MRA (Magnetic Resonance Angiography)

    Perlu diketahui, MRI dengan gadolinium enhancement bermanfaat untuk mendeteksi tumor berukuran kecil (intracanalicular tumors) seperti misalnya: acoustic neuromas.

Solusi
    Untuk mengatasi vertigo, dokter akan memastikan terlebih dahulu vertigonya apakah termasuk vertigo perifer atau vertigo sentral, di samping juga mempertimbangkan penyebab yang mendasari munculnya vertigo.

Berikut ini rahasia dokter di dalam membedakan antara vertigo perifer dengan vertigo sentral.
Ciri khas vertigo perifer:

  1. Vertigo perifer beronset akut dan mendadak.
  2. Durasi gejala pada vertigo perifer terjadi dalam hitungan menit, harian, mingguan, namun berulang (recurrent). Intinya, vertigo perifer terjadi dan berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
  3. Penyebab umum vertigo perifer adalah infeksi (labyrinthitis), Ménière's, neuronitis, iskemia, trauma, toksin (racun).
    Beberapa penyebab yang seringkali mendasari terjadinya vertigo perifer adalah: benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), vestibular neuritis, herpes zoster oticus, penyakit Meniere, labyrinthine concussion, fistula perilimfatik, sindrom semicircular canal dehiscence, sindrom Cogan, vestibulopati berulang, gangguan lainnya (seperti: vestibular schwannoma atau neuroma akustik, toksisitas aminoglikoside, otitis media).
  4. Intensitas vertigo perifer adalah sedang hingga berat.
  5. Mual (nausea) dan muntah (vomiting) umumnya terjadi pada vertigo perifer.
  6. Vertigo perifer umumnya berhubungan dengan posisi (positionally related).
  7. Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian (deafness) umumnya terjadi pada vertigo perifer.
  8. Tinnitus (telinga berdenging) seringkali menyertai vertigo perifer.
  9. Pada vertigo perifer tidak ada defisit neurologis (gangguan persarafan).
  10. Sifat nystagmus (pergerakan bola mata di luar kehendak) pada vertigo perifer adalah horizontal, fatigable, berputar (rotary) atau horisontal, dan dihambat oleh fiksasi okuler.
  11. Pada beberapa kasus vertigo perifer, seperti pada kasus labirintitis supuratif akut, maka dapat diberikan antibiotik intravena, konsultasi dengan spesialis THT, dan dianjurkan rawat inap di rumah sakit. Untuk kasus endolymphatic hydrops, maka dokter dapat menyarankan pemberian obat golongan diuretik dan pembatasan asupan garam (salt restriction). Untuk kasus vestibular neuritis, dokter akan memberikan terapi prednison.

Ciri khas vertigo sentral:

  1. Vertigo sentral beronset kronis (menahun) atau perlahan (gradual).
  2. Durasi vertigo sentral adalah mingguan hingga bulanan.
  3. Penyebab umum vertigo sentral adalah vaskuler (sirkulasi / peredaran di pembuluh darah), demyelinating, neoplasma (keganasan).
    Beberapa penyebab spesifik yang sering mendasari terjadinya vertigo sentral antara lain: migrainous vertigo, iskemi batang otak, TIA (transient ischemic attack) berupa sindrom arteri vertebra rotasional, sindrom Wallenberg, sindrom stroke lainnya, perdarahan dan infark serebelar, malformasi Chiari, multiple sclerosis, ataksia episodik tipe 2, sindrom disembarkment (mal de debarquement).
  4. Intensitas vertigo sentral ringan hingga sedang.
  5. Mual (nausea) dan muntah (vomiting) jarang terjadi pada vertigo sentral.
  6. Vertigo sentral jarang berhubungan dengan posisi.
  7. Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian (deafness) jarang terjadi pada vertigo sentral.
  8. Pada vertigo sentral, biasanya tidak disertai tinnitus (telinga berdenging).
  9. Defisit neurologis (neurologic deficits) umumnya terjadi pada vertigo sentral. Uniknya, vertigo sentral dapat disertai gangguan penglihatan (visual).
  10. Sifat nystagmus pada vertigo sentral adalah vertikal, nonfatigable, banyak arah (multidirectional), tidak dihambat oleh fiksasi okuler.
  11. Pada kasus vertigo sentral, seperti iskemi batang otak (brainstem ischemia) dan vertebrobasilar insufficiency , maka dokter akan merekomendasikan untuk secepatnya dilakukan neuroradiological imaging, berkonsultasi dengan dokter ahli saraf, dan dirawat inap di rumah sakit. Untuk kasus perdarahan otak (cerebellar hemmorhage), maka dokter akan merekomendasikan untuk secepatnya dilakukan neuroradiological imaging dan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf karena hal ini adalah emergensi (gawat darurat).

      Jadi, terapi direkomendasikan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan yang komprehensif, interpretasi laboratorium, pemeriksaan penunjang serta pencitraan radiologi, menurut indikasi, dan sesuai penyebab yang mendasarinya.


{oleh : Dokter Dito Anurogo,  Konsultan detik.com dan netsains.net, dokter online, pemerhati neurosains, hematopsikiatri serta neurofarmakogenomik, penulis 12 buku. Saat ini mengabdi dan berkarya di neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia, Surya University, Indonesia. Dapat dihubungi via email: ditoanurogo@gmail.com }

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 36 (OKTOBER-DESEMBER 2013)
 

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev EMANGNYA LU GUE PIKIRAN
Next GONDONGAN

Tinggalkan Komentar