Logo

APAKAH GIGI YANG RUSAK SELALU HARUS DICABUT

APAKAH GIGI YANG RUSAK  SELALU HARUS DICABUT

Pertanyaan seperti judul di atas merupakan pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh pasien yang datang ke dokter gigi. Jawaban dari pertanyaan ini adalah tidak selalu. Kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran gigi saat ini memungkinkan dokter gigi untuk mempertahankan gigi yang telah rusak tersebut sesuai dengan indikasi yang ada.

     Kerusakan gigi umumnya disebabkan oleh gigi berlubang dan trauma. Kerusakan ini juga bervariasi baik dari luasnya kerusakan maupun keterlibatan saraf gigi pada gigi tersebut. Kerusakan jaringan keras gigi yang melibatkan saraf gigi atau gigi yang patah lebih dari setengah panjang gigi memerlukan tindakan perawatan yang lebih kompleks baik berupa perawatan saraf gigi dan prosedur pemanjangan mahkota gigi.
    Restorasi akhir dari perawatan ini adalah mahkota tiruan pasak, restorasi ini dapat mengembalikan fungsi pengunyahan dan estetik terutama pada gigi depan. Dengan banyaknya jaringan gigi yang hilang, maka mahkota tiruan pasak  memanfaatkan saluran akar yang berisi saraf gigi yang telah dirawat sebelumnya.1 Banyaknya sisa jaringan gigi dan keberadaan coronal ferule berperan penting dalam keberhasilan perawatan mahkota tiruan pasak. 2 Coronal ferule membutuhkan setidaknya 1,5 mm jaringan sekeliling gigi untuk menjadi dasar dan pegangan dari inti mahkota tiruan pasak yang akan dibuat. Hal ini berarti gigi yang patah maupun rusak dengan sisa jaringan gigi yang sehat yang mempunyai ketinggian setidaknya 1,5 mm masih dapat dipertahankan.
    Pembuatan mahkota tiruan pasak untuk merestorasi gigi dari segi biaya memang memerlukan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan hanya mencabut gigi tersebut. Namun dari segi kesehatan dan estetik, mempertahankan gigi mempunyai dampak yang lebih baik. Kehilangan gigi baik karena trauma maupun pencabutan akan menyebabkan hilangnya tulang penyangga gigi dan perubahan  penampilan menjadi lebih tua, selain itu dan juga kerusakan pada gigi lainnya bila tidak dibuatkan gigi tiruan. Oleh karena itu pembuatan mahkota tiruan pasak dapat dijadikan alternatif perawatan bila gigi yang rusak masih ingin dipertahankan sesuai dengan indikasi perawatan.

Daftar Pustaka
1.    Heydecke,G. dan Peters,M.C. The Restoration of endodontically treated, single rooted teeth with cast or direct posts and cores: a systematic review. J. Prosthet Dent 2002;87:380-6
2.    Wahab,F.K. Restoring of endodontically treated teeth concepts and techniques. The Saudi Dental Journal 2004;16:61-7
3. Rosenstiel,dkk.Contemporary Fixed  prosthodontics Ed.ke-4,Mosby. St.Louis.2006,hal.349

Oleh :
drg.Albertus Fredi S,Sp.Pros M.H.(Kes)

 

Dimuat di Majalah kasih edisi 48

 

Tentang Penulis

Prev FIBROMIALGIA, BUKAN NYERI BIASA
Next GIGITAN NYAMUK BISA BIKIN KEJANG DOK

Tinggalkan Komentar