Logo

VIRUS ZIKA KAMI TIDAK TAKUT

virus zika
VIRUS ZIKA  KAMI TIDAK TAKUT

Pemerintah Brazil sedang gundah gulana. Semua gara-gara virus Zika. Kehebohan ini semakin bertambah mengingat bulan Agustus mendatang, Brazil akan menjadi tuan rumah olimpiade musim panas. Ketua tim olimpiade Australia mengkhawatirkan para atlet yang bertanding akan terancam, jika pemerintah Brazil tidak mengambil tindakan untuk melindungi para atlet  yang berlaga nanti.

 

    Pihak WHO telah memberikan peringatan bagi orang yang akan bepergian ke 22 negara yang dianggap rawan sebagai penyebaran virus ini. 22 negara yang dianggap rawan terhadap wabah virus Zika ini umumnya terletak di Amerika Latin dan Karibia. Negara yang telah dinyatakan memiliki kasus epidemik virus Zika ini adalah : Brazil, Bolivia, Ekuador, Guetemala, Paraguai, Venezuela, Barbados dan Meksiko.     Dalam pertemuannya dengan beberapa delegasi negara anggota beberapa waktu lalu, Dirjen WHO, Margaret Chan, menyatakan bahwa wabah virus Zika diperkirakan akan meledak dan menyebar secara cepat dan akan menjangkiti 3-4 juta orang.  
    Sampai saat ini sudah ada sebanyak 4000 bayi yang dilahirkan mengalami microcephaly (pengecilan tengkorak kepala dan juga penciutan otak)  akibat serangan virus Zika di Brazil. Terkait dengan wabah ini pemerintah Brazil menganjurkan agar wanita di negara itu untuk menunda kehamilannya sampai dengan epidemik virus ini mereda. Diduga 1-1,5  juta orang di Brazil sudah terjangkit virus ini.
    Prediksi ini didasarkan pada karakteristik gejala orang yang terserang virus ini mirip dengan gejala orang terserang demam berdarah dan chikunguya, 80% diantaranya tidak merasakan gejala umum seperti demam, ruam, nyeri otot dan mata merah.  Bahkan yang paling mengkhawatirkan bahwa diduga virus ini juga dapat menyebar melalui hubungan seksual.

Apa itu Virus Zika
    Virus Zika merupakan Flavivirus kelompok Arbovirus bagian dari virus RNA. Pertama kali  diisolasi tahun 1948 dari monyet di Hutan Zika Uganda. Jadi sepertinya Zika sendiri merupakan nama hutan tempat dimana virus ini berhasil diisolasi. Kemudian beberapa negara Afrika,  Asia khususnya Asia Tenggara, Mikronesia, Amerika Latin, Karibia melaporkan  penemuan virus Zika ini.
    Penularan virus ini sama seperti virus demam berdarah  yaitu oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi pembawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah Dengue.
    Virus Zika yang disebarkan melalui gigitan nyamuk ini diduga menyebabkan kerusakan otak bayi ketika dalam kandungan yang menyebabkan kelahiran bayi dengan kondisi yang dinamakan microcephaly. Akibat serangan virus ini bayi yang dilahirkan akan mengalami cacat permanen.

Penyebaran Virus Zika
    Sampai sejauh ini sudah 18 negara Amerika Latin dan Karibia yang melaporkan adanya infeksi virus Zika ini antara lain Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan  Venezuela.
    Virus Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1940 an pada monyet yang hidup di hutan di Uganda di Afrika Tengah. Selanjutnya virus ini menulari manusia yang kejadian pertamanya mulai dilaporkan pada tahun 1954 di Nigeria. Dalam kurun beberapa dekade terakhir memang kasus  virus ini relatif kecil yang hanya ditemukan 17 kasus di Afrika dan di Asia Tenggara.
Pada tahun 2007 terjadi ledakan kasus virus Zika ini di kepulauan Cook, Easter Island dan Polinesia. Di Kolombia tercatat sebanyak 560 kasus yang menyerang wanita dengan masa kehamilan 6-8 bulan dan secara keseluruhan diperkirakanterdapat 700 ribu kasus virus Zika ini.  Di El Salvador dilaporkan kasus virus Zika sebanyak 169 kasus dimana 45 diantaranya menyerang wanita hamil dengan 2 kasus kematian. Pemerintah Salvador mengumumkan bahwa kasus virus ini pertama kali terjadi pada bulan November lalu dan sejak itu telah dilaporkan dugaan kasus virus Zika sebanyak 3836 sampai dengan bulan Desember lalu. Para ibu yang bayinya terpapar virus Zika.
Virus Zika kini dinyatakan telah menyebar luas di Amerika dengan jumlah orang yang terinfeksi antara 3-4 juta penduduk selama 12 bulan terakhir."Zika harus mendapatkan tingkat kewaspadaan yang tinggi," ujar Dr. Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO  kepada anggota dewan eksekutif organisasi lainnya. Para pakar kesehatan di Brazil mengidentifikasi bahwa virus yang mewabah di Brazil ini masuk dari French Polynesia yang dibawa oleh pecandu bola yang menyaksikan kejuaraan sepak bola tahun 2014 lalu.

Taring virus Zika
    Gejala orang tertular virus Zika hampir sama dengan gejala flu seperti  demam dan sakit kepala, ruam, mata dan hidung berair, mata merah, sakit persendian serta pelemahan otot. Gejala ini biasanya berlangsung selama  2-7 hari Walaupun sebagian besar penderita dapat pulih kembali setelah terserang virus ini, namun beberapa laporan menyebutkan bahwa virus ini dapat juga berakibat fatal bagi orang dewasa terutama yang mengalami pelemahan otot pernafasan.
Beda dengan infeksi virus Dengue, pada infeksi ini mata pasien akan merah karena mengalami radang konjungtiva atau konjungtivitis. Pemeriksaan laboratorium sederhana biasanya hanya menunjukkan penurunan kadar sel darah putih seperti umumnya infeksi virus lainnya. Berbeda dengan infeksi demam berdarah, infeksi virus Zika tidak menyebabkan penurunan kadar trombosit. Masa inkubasi hampir mirip dengan infeksi virus Dengue yaitu beberapa hari sampai satu minggu. Sekilas infeksi virus Zika hampir mirip dengan virus Dengue sehingga adanya infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan.
    Kenapa virus ini sekarang begitu banyak dibicarakan? Berbagai laporan di luar negeri khususnya di Brasil, penyakit infeksi virus Zika ini dihubungkan dengan bayi dengan kepala yang kecil (mikrosefali). Jadi ibu-ibu yang terinfeksi oleh virus ini saat hamil bisa melahirkan bayi dengan kelainan kepala tadi sehingga perkembangan otaknya menjadi terganggu. Oleh karena itu minggu lalu tanggal 15 Januari 2016, pemerintah Amerika melalui US Centers for Disease Control and prevention (CDC)  telah memberikan travel alert buat warganya yang sedang hamil atau sedang berencana untuk hamil untuk menunda melakukan perjalanan ke negara-negara yang sedang terjangkit virus Zika ini.
Kasus pertama virus Zika pertama kali terjadi di Amerika dilaporkan di Hawaii dimana terlahir bayi dengan kondisi microcephaly. Diduga bayi ini tertular virus Zika ketika ibunya mengalami kehamilan di Brazil tahun lalu. “Dalam kasus-kasus serius, mikrosefali bisa menyebabkan kematian dini. Jika otak belum atau tidak berkembang, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. “Untuk anak-anak yang bertahan hidup dengan mikrosefali, ada kemungkinan memiliki masa depan yang suram. Dalam kasus terburuk, anak-anak akan mengalami gangguan dalam berpikir maupun cacat fisik. Ada kemungkinan anak akan berjuang dengan gangguan psikomotor yang ditandai dengan lambatnya pemikiran, berbicara, maupun gerakan fisik,”  jelas Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute
Konsekuensi seumur hidup dari penderita microcephaly dapat mencakup keterbelakangan mental, keterlambatan perkembangan, dan kejang, meskipun beberapa anak dengan kondisi tersebut berkesempatan untuk tumbuh dan memiliki kecerdasan normal.
Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak hal lain yang bisa menyebabkan microcephaly, seperti gangguan genetik tertentu, paparan bahan kimia beracun, dan bahkan kelahiran traumatis.
    Pejabat kesehatan Brazil mengatakan, ada hubungan antara Zika dan microcephaly, namun para ahli dari WHO dan lainnya yang berbicara kepada The Huffington Post belum mengonfirmasi

Zika Vs Indonesia
    Berada di daerah tropis membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap penyebaran virus zika, yang sedang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Hal itu disebabkan vektor yang membawa viruz zika, yaitu Aedes aegypti penyebarannya sangat luas di daerah tropis.Peneliti Dengue dari Eijkman Institute Tedjo Sasmono mengatakan potensi penyebaran virus zika akan sama dengan dengue penyebab demam berdarah karena memiliki vektor yang sama.
    Indonesia termasuk wilayah rawan penyebaran virus Zika. Disamping itu mengingat sebagian besar orang yang tertular virus ini hanya terkena dampak sedang saja seperti terkena flu biasa, maka ketidakpedulian ini dapat mempercepat penyebaran virus ini jika tidak dideteksi dengan cepat. Mengingat luasnya wilayah Indonesia dan juga kondisi iklim di Indonesia yang mendukung bagi berkembang biaknya nyamuk dan juga perpindahan orang dengan cepat dari satu negara ke negara lainnya, Indonesia memang sangat rawan menjadi wilayah penyebaran virus ini.
     Apakah virus Zika ini sudah ada di Indonesia? Tahun lalu 2015, lembaga Eijkman Jakarta telah berhasil mengisolasi virus Zika ini di Indonesia.  Bahkan menurut pengamat kesehatan, Dr. Ari F. Syam, Virus Zika juga pernah dicatat muncul di Indonesia. Dalam hasil penelusuran yang ia terbitkan di Kompas, Dr. Syam mencatat sejumlah warga negara Australia pernah dijangkiti virus tersebut setelah berpergian ke Indonesia pada tahun 1981 dan 2013.     Sebenarnya virus Zika telah dilaporkan oleh peneliti Indonesia pada tahun 1977 dan 1978 di Rumah Sakit Tegalyoso di Klaten, Jawa Tengah. Ketika itu, diagnosis baru berdasarkan pada pemeriksaan serologi (antibodi) darah.
    Kepastian bahwa virus Zika telah ditemukan di Indonesia diperkuat oleh pernyataan dari Prof. Amin Subandrio, Kepala Lembaga Biomolekular Eijkman Jakarta. Beliau mengonfirmasi bahwa virus Zika telah berhasil diisolasi secara molekuler dan virologi. Selain Indonesia, negara di Asia Pasifik yang telah melaporkan adanya virus Zika antara lain Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Maladewa.
Laporan-laporan tentang penularan kasus ini dari Indonesia terus berlanjut, pada tahun 2013, peneliti Australia juga melaporkan kembali penemuan satu kasus infeksi virus Zika pada seseorang warga negara Australia setelah melakukan  perjalanan selama 9 hari ke Jakarta.  Penemuan kasus tersebut dipublikasi pada American Journal Tropical Medicine and Hygiene.
    Dari laporan beberapa kasus terdahulu dan adanya penemuan virus ini  tahun lalu oleh lembaga Eijkman, jelas bahwa virus Zika juga sudah ada di Indonesia. Memang virus Zika ini dapat  terjangkit di musim hujan seperti saat ini


Penanganan Virus Zika
      Presiden Obama secara khusus menginstruksikan agar penelitian tentang virus dan cara mengatasinya ini segera dilakukan mengingat Amerika rentan terhadap serangan virus Zika ini. Diperkirakan jika virus ini mewabah di Amerika, maka 60% dari populasi Amerika akan rentan terhadap virus ini.
Bagi orang tertular virus ini dianjurkan untuk: banyak istirahat, minum cairan yang banyak agar tidak mengalami dehidrasi, minum obat seperti paracetamol untuk mengurangi demam dan sakit. Sampai saat ini memang belum ada vaksin yang dihasilkan melawan virus ini dan diperkirakan perlu paling tidak 10 tahun untuk membuat vaksin ini.     Indonesia perlu waspada mengingat tingginya angka kehamilan dan juga penyebaran virus ini melalui gigitan nyamuk Aedes, maka Indonesia perlu mewaspadai penyebaran virus Zika ini. Penularan virus ini dapat terjadi dengan cepat dari manusia ke manusia dengan nyamuk sebagai media penyebarannya, sebagaimana kasus demam berdarah.
    Selain menunda kepergian ke negara yang sedang dilanda wabah, wanita hamil juga dianjurkan untuk menggunakan krim penangkal nyamuk, menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang dengan warna muda atau cerah, tidur dengan kelambu, serta menutup pintu dan jendela.
    Selain itu, dapat pula dilakukan 4M Plus seperti pada demam berdarah, yaitu:

  1. Menguras wadah air seperti tempayan, bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum hewan, dan lain-lain.
  2. Menutup semua wadah air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur di dalamnya.
  3. Mengubur semua barang bekas yang dapat menampung air, seperti ban, kaleng, dan botol agar tidak menjadi sarang Aedes aegypti.
  4. Memantau semua wadah air yang dapat menjadi sarang nyamuk secara berkala.
  5. Menghindari gigitan nyamuk dan menggantung baju. Jika memungkinkan, peliharalah ikan agar dapat “membasmi” jentik-jentik nyamuk yang ada di dalam kolam, serta taburkan abate di wadah penampungan air seperti bak mandi.

 

{oleh : dr. Harry Pribadi}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 45 (JANUARI-MARET 2016)

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev ESWL : TEMBAKAN JITU PEMECAH BATU
Next MANFAAT MENGUNYAH PERMEN KARET UNTUK KESEHATAN

Tinggalkan Komentar